Membangun Rasa Percaya

Keduapersonal trust berupa keyakinan karyawan terhadap atasan atau rekan kerjanya, baik dari divisi yang sama maupun berbeda. Apakah mereka cukup bersikap adil satu sama lain dan mengutamakan kepentingan organisasi?

Ketigaorganizational trust, rasa percaya individu terhadap organisasinya, terhadap kemampuannya menghadapi tantangan masa depan. Selain itu, kepercayaan sejauh mana organisasi menghargai individu-individu di dalamnya.

Walau tiga jenis rasa percaya ini terlihat berbeda, ketidakpercayaan di salah satu area akan memengaruhi area lain. Ketika bawahan merasa tidak percaya pada atasannya, bagaimana mungkin ia percaya bahwa organisasi akan menghargai kontribusinya?

Mencegah merosotnya rasa percaya

Konsistensi, komunikasi yang jelas dan keinginan untuk terbuka, memang merupakan cara untuk membangun rasa percaya. Namun, ada banyak faktor psikologis lain yang perlu diperhatikan dalam lingkungan organisasi.

Sebagai pemimpin kita memang sebaiknya menyadari tindakan-tindakan tertentu yang berpotensi menimbulkan rasa tidak percaya anak buah kita.

Lingkaran komunikasi dalam Whatsapp Group yang awalnya bertujuan mempermudah komunikasi, dapat menjadi bumerang ketika ada informasi yang disampaikan dalam kelompok yang satu tidak disampaikan pada kelompok yang lain, padahal ada pihak-pihak terkait juga di sana.

Ketidaksengajaan seperti itu mudah menumbuhkan suasana like and dislike serta rasa tidak percaya anak buah terhadap keadilan pimpinannya yang berkembang cepat seperti virus, melalui jalur-jalur komunikasi virtual menjadi ketidakpercayaan organisasi.

Terkadang sikap toleran pemimpin juga bisa membuat rasa percaya menjadi kendur. Toleran terhadap standar yang sebenarnya sudah disepakati bersama dan menjadi kewajiban, terhadap kesalahan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, dapat membuahkan sikap kurang respek karyawan pada pemimpin maupun organisasi. Bahkan, menilai aturan hanya dibuat untuk segelintir orang dan tidak untuk yang lain.

Rumor dan ganjalan perasaan yang tidak diperjelas ini dapat membuat rasa aman karyawan terganggu dan memberi pupuk pada benih-benih kecurigaan.

Apresiasi sebagai penghargaan atas hasil kerja anak buahnya pun perlu dilakukan dengan tepat. Pemberian pujian yang terkesan basa-basi dapat membuat anak buah meragukan ketulusan pemimpinnya.

Cita Rasa Ramadan di Fraser Residence Menteng Jakarta dengan suguhan Rempah Rasa Relish

Jakarta, 20 Februari 2025 – Bulan suci Ramadan selalu menjadi momen spesial bagi banyak...

Mengenal Scalp Barrier, Garda Pertahanan Terdepan Kulit Kepala

Kulit wajah kita memiliki garda terdepan pelindung kulit yang dikenal dengan nama skin barrier....

Bittime Dukung Kemajuan Industri Blockchain Tanah Air Lewat Gelaran Literasi untuk Generasi Muda

Jakarta, 20 Februari 2025 - Bittime, selaku salah satu platform pertukaran aset kripto yang unggul dan...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here