Sementara di Spanyol, ada Mar Galceran yang mengukir sejarah sebagai perempuan dengan down syndrome pertama yang duduk sebagai anggota parlemen nasional.
Meskipun demikian, Mar justru ingin dilihat peran yang ia lakukan, bukan sekadar atribut yang disandangnya sebagai penyintas down syndrome. Selama lebih dari 20 tahun terakhir, ia memang aktif memperjuangkan kebijakan inklusif bagi para penyandang down syndrome di Spanyol dalam perannya sebagai pejabat publik.
Zaman dahulu, filsuf Aristoteles menyebutkan istilah “phronesia” untuk pemimpin ideal yang mengacu pada kebijaksanaan praktis. Artinya, pemimpin tidak perlu muluk-muluk menjanjikan solusi sempurna, tetapi justru bagaimana ia dapat mengambil pilihan terbaik dalam kondisi yang buruk sekalipun karena situasi inilah yang paling sering terjadi dalam menghadapi tugas rumit menjalankan negara.
Walaupun tidak ada formula jitu untuk kepribadian terbaik seorang pemimpin, proaktif, optimistis, serta mampu mengelola kecemasannya dalam menghadapi tekanan dan situasi yang tidak jelas akan memberikan mereka kesempatan yang lebih besar untuk mencari solusi yang lebih baik. Empati, sense of duty, dan komitmen untuk mempertahankan nilai-nilai sosial yang positif juga sangat diperlukan.
Uji kualitas
Kita memang tidak bisa sepenuhnya rasional dan obyektif. Pemikiran kita acap dipenuhi bias-bias akibat dari pengalaman masa lalu, keyakinan, ataupun stereotip terhadap kelompok tertentu.
Namun, kita harus ingat bahwa demokrasi tidak sama dengan fanatisme olahraga yang mati-matian membela tim kesayangannya apapun yang terjadi.
Dalam menentukan pilihan yang memiliki efek jangka panjang, ada baiknya kita meluangkan waktu lebih banyak untuk menimbang-nimbang jawaban kita atas calon- calon pilihan kita. Menurut Steph McCallum, seorang ahli kepemimpinan, ada empat hal yang perlu dilihat oleh seorang pemimpin yang berani.
Pertama, keyakinan dan komitmennya. Kita perlu memahami prinsip yang dibela oleh pemimpin. Nilai-nilai yang mendasari keputusan dan tindakannya di masa lalu maupun pada janji-janji kampanyenya. Mereka yang menjanjikan perubahan, seperti apa perubahan yang sudah digerakkannya selama ini? Mereka yang menjanjikan makan gratis, apa yang mendasari keputusan ini? Sesuaikah hal tersebut dengan nilai-nilai kita sendiri?
Kedua, integritas dan keberanian. Integritas dan keberanian dapat mengalahkan rasa takut menghadapi situasi yang tidak menentu karena mereka tetap memiliki kesadaran diri yang tinggi dan konsisten pada komitmennya ketika konflik muncul.
Mereka harus sangat sadar tentang dampak tindakan dan keputusannya, serta berani untuk sangat transparan terhadap pilihan-pilihan tindakannya.