“Mengapa” adalah esensi dari tujuan, motivasi, dan nilai-nilai yang mendasari tindakan dan keputusan kita. Dengan menjawab “mengapa” kita dapat memiliki keunggulan kompetitif yang jauh lebih besar daripada mereka yang berfokus pada “apa” atau “bagaimana” saja.
Menurut Sinek, sebagian besar orang maupun organisasi sering mendasari tindakan mereka mulai dari “apa” dan kemudian berlanjut sampai “bagaimana” untuk memastikan semuanya berjalan sesuai dengan rencana mereka.
Akibatnya, ketika menghadapi tantangan, kesulitan yang di luar perkiraan mereka, mereka menjadi frustrasi dan tidak jarang yang berhenti di tengah jalan.
Sinek menegaskan, pemimpin dan organisasi yang paling berhasil dan menginspirasi adalah yang memulai dengan “mengapa”. Menurut Sinek, pemahaman yang kuat tentang “mengapa” adalah kunci untuk membangun brand yang kuat, mempertahankan kesetiaan pelanggan, dan menciptakan budaya yang berkelanjutan di dalam organisasi.
Organisasi dengan “mengapa” yang kuat, cenderung lebih termotivasi dan memiliki komitmen yang lebih kuat karena “mengapa” menyentuh tingkat emosional dan nilai-nilai yang lebih mendalam.
Jawaban terhadap mengapa kita melakukan tugas bersama dapat mengembangkan ownership yang lebih jelas terhadap sasaran dan mengeliminasi kebingungan, walaupun setiap orang bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing.
Kita melihat bagaimana Apple membangun identitas merek mereka sebagai perusahaan yang memperjuangkan inovasi, kreativitas, dan pemikiran yang berani.
Konsep inilah yang mereka tanamkan sehingga dalam kampanye pemasarannya, mereka tidak hanya berfokus pada “apa” fitur teknis produk, tetapi juga membangun brand seputar konsep “mengapa” mereka, yaitu “think different”. Dari nilai-nilai inovasi, keberanian inilah produk-produk mereka dimanifestasikan.
Pemimpin yang memiliki visi yang jelas tentang “mengapa” mereka lebih mampu menginspirasi orang lain untuk bergabung dan bergerak dalam mencapai tujuan bersama.
Martin Luther King Jr dikenal sebagai penggerak yang mampu memobilisasi ribuan orang untuk bergabung dalam gerakan hak sipil karena dia secara jelas mengomunikasikan “mengapa” dari perjuangan mereka.