Merefleksikan “mengapa” dalam kehidupan pribadi dapat membuat kita lebih jelas dalam berjuang dan going extra miles. Apa yang kita percayai, apa yang kita perjuangkan dapat menjadi dasar komunikasi yang menyentuh emosi orang lain dan menginspirasi mereka untuk berjuang bersama kita.
Jika sampai suatu saat seseorang tidak dapat mengartikulasikan mengapa mereka melakukan sesuatu dengan cara yang mereka lakukan, inilah saatnya untuk mengambil langkah mundur dan berfokus untuk mendapatkan lebih banyak wawasan dan kejelasan sebelum melangkah maju.
Terampil bertanya “mengapa”
Meskipun sudah menyadari pentingnya mencari jawaban atas “mengapa” kepada diri sendiri, kita memang perlu berhati–hati dalam mengajukan pertanyaan ini ke pihak lain agar tidak membuat mereka merasa tersudutkan. Ini karena bisa jadi mereka memang belum pernah memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
Untuk itu, kita perlu merumuskan kembali pertanyaan “mengapa” dengan formula yang berbeda misalnya dengan menggunakan pertanyaan apa dan bagaimana. Fokuslah pada motivasi sehingga mereka tidak merasa dihakimi dengan bertanya, apa yang mendorong Anda mengambil pilihan itu?
Menggunakan pertanyaan dalam konteks yang lebih luas, misalnya dengan bertanya bagaimana proses yang melatarbelakangi dibuatnya kebijakan tersebut, menunjukkan kesediaan kita untuk memahami posisi pihak lain.
Komunikasi yang jelas adalah kunci dalam bisnis. Tidak bertanya akan membuat kita jatuh dalam asumsi yang menyesatkan dan membuat keputusan yang salah. Namun, keterampilan bermain kata-kata pun perlu kita kuasai.
“Setelah mengetahui ‘mengapa’ Anda, Anda dapat bertahan hidup dengan hampir semua cara.” – Viktor Frankl
EXPERD HR Consultant/Konsultan SDM
Diterbitkan di Harian Kompas Karier 27 April 2024