Menggaet Pemilih Muda lewat Media Sosial

Apalagi, penelitian terbaru dari NewsGuard—sebuah situs yang didedikasikan untuk memverifikasi berita dan informasi yang beredar di jaringan—mengungkapkan bahwa hampir 20 persen dari video yang muncul di hasil pencarian TikTok, berisi informasi yang salah.

Penyelidikan mengungkapkan bahwa bukan hanya konten yang menjadi masalah, tetapi cara TikTok menampilkan saran lewat mesin pencarinya. Mereka mencatat bahwa mesin pencari TikTok sendiri menyarankan, istilah pencarian yang lebih kontroversial ketika yang lebih netral dimasukkan. Bahayanya tidak hanya terletak pada kesalahan informasi, tetapi juga pada keterbatasan kemampuan mencari sumber informasi lain yang lebih andal.

Selain memperbaharui MoU, Bawaslu menangkal hoaks menjelang pemilu dengan kerja sama lain yaitu cek fakta mengenai informasi yang beredar di media sosial tentang Pemilu. Bawaslu juga menyiapkan penindakan bekerja sama dengan Polri.

Oleh Safira Amni Rahma dari Tim Magang Merdeka Cek Fakta Tempo

Pasar Pembersih Wajah di Indonesia Melonjak di Q4 2024: Skintific dan Shopee Memimpin!

Selama kuartal keempat (Q4) tahun 2024, pasar pembersih wajah di Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang...

deGadai dan Fresh Factory Umumkan Kerja Sama Strategis untuk Layanan Gadai Inventaris di Indonesia

Melalui layanan ini, tenant Fresh Factory tidak perlu lagi memindahkan barang atau mengurus prosedur...

Aksi Hijau Waruna Group Bersama LindungiHutan Penanaman 2000 Pohon Mangrove

Waruna Group, salah satu perusahaan pengelola galangan kapal (shipyard) dan pelayaran (shipping) terkemuka di...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here