Olah Dimas Supriyanto
Kehadiran Ifan Seventeen di PFN sungguh mengejutkan dan menimbulkan keraguan. Skeptis. Jangankan orang film kawakan seperti sutradara Joko Anwar dan artis yang juga Ketua PARFI 56, Marcela Zalianty yang dari hari ke hari bergulung gulung di film.
Saya saja yang mantan wartawan peliput film, 10 tahun mengelola media film, meragukannya. Penunjukannya sebagai Dirut PFN jelas bukan dasar profesionalitas melainkan politik.
Penunjukkan Ifan alias Riefian Fajarsyah selaku Direktur Utama jelas sangat politis, lantaran kedekatannya dengan partai – perannya mendukung kampanye dalam Pilpres 2024 lalu. Pernah bikin lagu untuk Prabowo. Maka keberadaannya di PFN lebih sebagai balas jasa sekaligus dan selanjutnya menjadi kaki tangan partai.
Semoga ada keajaiban dan kesungguhan untuk bekerja sebagai profesional dan pemimpin. Berbaik sangka saja bahwa dia punya visi dan misi cemerlang dan menghadirkan PFN yang baru, dan mengejutkan setelah puluhan tahun tiarap dan tak ada daya. Dan Ifan adalah alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM, 2005)
Meski sukses sebagai artis penyanyi, dengan 4 album grup (Seventeen) satu album solo, dan satu album kolaborasi, Ifan terjun ke politik dengan dua kali nyaleg untuk DPR RI Pusat, yaitu melalui Gerindra (2024) sebagai untuk DIY dan melalui PKB (2019) untuk Dapil Kalbar I. Dua duanya gagal alias tidak lolos.
Lahir di Yogyakarta pada 16 Maret 1983, menghabiskan masa TK hingga SMP di Jakarta dan SMA di Pontianak, dan menyelesaikan kuliahnya di UGM.
Kini kedudukannya sebagai Dirut PFN hasil penunjukan. Semoga Ifan type pemimpin yang mendengar suara tim direksi pendukungnya, dan bisa menjelaskan visinya. Tak malu memperbaiki visinya jika senior lebih punya ide yang cemerlang.
Harapan saya pada wajah baru di PFN – sejujurnya – tidak kepada Ifan, sebagi Dirut dan eksekutor. Melainkan kepada tim direksi pendukung, dalam hal ini sederet nama kondang yang sudah mumpuni di film dan teater, yaitu Yessy Gusman (Komisaris Utama), Arswendy Nasution (Komisaris Independen), Narliswandi ‘Iwan’ Piliang, (Direktur Pengembangan ) dan Christo Putra Aris (Direktur Produksi).
Masing-masing dari nama itu jelas seniman yang teruji dan jelas karya karyanya. Puluhan tahun menapaki dunia film dan media.