Merantau untuk Berkembang: Kisah Mahasiswi Sumatra Utara Gapai Impian di Jakarta

“Ibarat pisau, semakin diasah semakin tajam.” Begitu pula kemampuan seseorang yang terus diasah melalui pengalaman nyata. Agnes Sunima Giawa, seorang mahasiswa semester 5 jurusan Sistem Informasi di Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan, adalah contoh nyata dari pepatah ini.

Perjalanan magangnya di Maxy Academy dari September hingga Desember 2024 bukan hanya tentang belajar keterampilan, tetapi juga tentang merantau, beradaptasi, dan tumbuh sebagai individu yang lebih matang.

Sebagai seorang perantau dari Medan yang mencoba mengejar peluang di kota besar, Agnes memulai perjalanannya dengan penuh semangat dan harapan. Pertama kali ia mengetahui program ini melalui informasi dari program studinya. Penasaran dengan kesempatan belajar di luar zona nyaman, Agnes memutuskan untuk mencoba.

“Saya ingin mengetahui lebih banyak tentang bagaimana dunia kerja sebenarnya, khususnya di bidang digital marketing yang sedang berkembang pesat,” ujar Agnes. Keputusan ini membawanya ke Maxy Academy, tempat di mana ia belajar berbagai keterampilan praktis yang relevan dengan kariernya di masa depan.

Selama masa magang, Agnes mempelajari berbagai aspek penting dalam digital marketing. Ia belajar menyusun strategi konten yang efektif, memproduksi konten kreatif, menggunakan media sosial untuk memaksimalkan promosi, menganalisis performa konten untuk perbaikan, hingga mengelola jadwal posting dengan tepat waktu.

“Semua pelajaran ini sangat membuka wawasan saya tentang bagaimana cara kerja sebuah tim marketing digital yang profesional,” kata Agnes dengan antusias.

Namun, merantau dan bekerja di lingkungan baru tentu tidak selalu mudah. Jauh dari keluarga dan teman-teman di Medan, Agnes harus beradaptasi dengan budaya kerja di kota yang lebih besar.

Tantangan-tantangan yang ia hadapi selama magang mengajarkannya untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan tangguh. Ia harus melewati revisi konten yang memerlukan perhatian detail, belajar mengatur jadwal untuk memenuhi deadline, dan sering menghadapi situasi sulit saat mencari talent untuk pembuatan konten.

“Kadang, saat filming, saya merasa sedih karena tidak ada yang mau menjadi talent. Tapi dari situ saya belajar pentingnya komunikasi dan kreativitas dalam menghadapi hambatan,” tambah Agnes.

Meski demikian, suasana kerja yang hangat di Maxy Academy menjadi penguat semangatnya. Mentor-mentornya, seperti Kak Dio dan Kak Hepri, menurutnya, sangat membimbing dengan sabar sejak hari pertama ia bergabung.

“Kak Dio dan Kak Hepri selalu memberikan panduan yang jelas, bahkan saat saya menemui kesulitan. Tidak hanya mereka, semua karyawan di Maxy Academy, baik di Jakarta maupun Surabaya, sangat ramah. Saya merasa seperti memiliki keluarga baru di sini,” ungkap Agnes dengan senyum lebar.

FranchiseOne Menyajikan TahuGo dan Bebek Terminal: Dari Camilan Lokal ke Panggung Global

Jakarta, 9 Februari 2025 – Pada hari ketiga acara "FranchiseOne Open House: Your Business...

Cross Hotels & Resorts Perluas Portfolio di Bali Bersama Geonet Property & Finance Group

Cross Hotels & Resorts terus memperkuat kehadirannya di Indonesia dengan menandatangani Perjanjian Manajemen Hotel (HMA)...

Harmony in Diversity

Iftar Spesial dengan Beragam Cita Rasa di 1O1 Style Yogyakarta MalioboroRamadan 1446 Hijriah merupakan...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here