Oleh Suryo Winarno
Dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 76. Kita telusuri penyebab infeksi corona berdampak kematian tinggi di Indonesia.
Saat ini kematian akibat infeksi corona tergolong tinggi (total kematian 120.013 orang) dan tidak berkurang signifikan kematian harian (tiap hari di atas 1000 orang) meski pengendalian infeksi corona dilakukan dengan berbagai cara dan bergiliran di Jawa dan Bali, dilanjutkan di luar Jawa dan Bali.
Menurut data, sejumlah penyebab kematian tinggi yaitu virus vairan Delta berasal India, masyarakat belum divaksinasi, kurang disiplin orang menerapkan prokes (5M), penerapan 3T (testing, tracing, treatment) jarang mencapai standar WHO, dan komplikasi pasien kormobid dengan infeksi Covid-19. Serangkaian penyebab kematian ini terjadi sejak tahun lalu hingga kini.
KORMOBID
Kormobid istilah ketika kita membicarakan penyakit orang sebelum pasien terinfeksi Covid-19. Orang berpenyakit kormobid berisiko menerima gejala lebih parah ketika terinfeksi corona. Karena seorang kormobid punya dua atau lebih penyakit pada watu bersamaan.
Makin banyak kormobid dimiliki seorang pasien, resiko meninggal akibat Covid-19 makin tinggi. Menurut Dewi Nur Asyiah (Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19), kebanyakan pasien Covid-19 meninggal karena kormobid penyakit ginjal.
Data Satgas Covid-19 melaporkan orang berpenyakit ginjal memiliki 13,5 kali risiko kematian lebih tinggi dibanding pasien tidak memiliki penyakit kormobid. Penyakit jantung meningkatkan risiko kematian hingga 9 kali lipat, diabetes 8,3 kali lipat, dan hipertensi 6 kali lipat berisiko menyebabkan kematian pasien infeksi corona.
Berpijak dari fakta, penderita penyakit kormobid memiliki sistem kekebalan tubuh lebih lemah ketimbang orang tidak berpenyakit kormobid. Selain itu, penderita penyakit kormobid telah mengalami komplikasi organ tubuh. Karena itu, tubuh penderita penyakit kormobid lebih sulit melawan infeksi corona.
Temuan menonjol penyakit kormobid di pandemi corona mencakup jantung koroner, hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes mellitus (gula darah tiggi). Oleh sebab itu mereka yang punya kormobid mesti hati-hati dan waspada di saat pandemi. Kondisi tubuh mereka ibarat sudah cacat namun tidak kelihatan kecuali ahli kesehatan bisa melihat dari gejala yang dimiliki pasien.
Penyakit kormobid berkaitan dengan pola hidup dan pola konsumsi minuman instan tidak seimbang dan abai terhadap komposisi nutrizi. Nutrizi alami bisa memenuhi kebutuhan pasien kormobid dan tidak perlu biaya mahal, sementara pola hidup menyangkut olah raga rutin sehari-hari.
DIABETES
Dulu diabetes dimiliki orang kota dan pasien generasi tua. Kini kondisi tersebut telah berubah karena perubahan pola hidup dan pola konsumsi mengikuti komposisi penduduk kota dan tekanan hidup pekerjaan. Impikasinya, golongan muda terkena juga diabetes.
Data International Diabetes Federation (2019) menyebutkan Indonesia menempati urutan ke 7 negara punya jumlah penderita diabetes tergolong banyak di dunia. Urutan pertama negara punya penderita diabetes terbanyak diduduki Tiongkok (116,4 juta), disusul India (77,0 juta), USA (31,0 juta), Pakistan (19,4 juta), Brasila (16,8 juta), Meksiko (12,8 juta), Indonesia (10,7 juta), Jerman (9,5 juta), Mesir (8,9 juta), dan Bangladesh (8,4 juta).
Lantas apa kaitan diabetes dengan minuman instan? Konsumsi minuman instan berlebihan salah satu penyebab orang terkena diabetes. Orang bisa terkena diabetes karena banyak konsumsi minuman instan berasa manis melebihi kebutuhan tubuh manusia. Karena itu, minum minuman instan rasa manis perlu tahu batasan konsumsi harian.
Bagaimana pola konsumsi minuman instan dalam konsumsi air minum orang Indonesia. Paling tinggi orang Indonesia konsumsi minuman air tidak berasa dalam kemasan (40 persen), disusul air panas bermacam rasa seperti kopi, teh, coklat (38 persen), dan minum instan berasa manis dan tidak berasa dari bahan dasar aneka ragam, termasuk susu (22 persen).
Klasisifikasi minuman instan dibagi menjadi dua golongan, yaitu minuman instan kesehatan dan minuman ringan. Minuman instan kesehatan seperti susu, yogurt, sari buah, jus buah, dan minuman instan dari peragian.
Minuman ringan instan meliputi minuman karbonat, minuman energi, sirup, minuman bercita rasa, minuman teh kemasan. Penggolongan minuman instan bisa berubah kalau bahan dasar bukan dari nutrisi alami.
Jenis minuman instan mana penyebab utama diabetes ? Minuman instan berasa manis meski kadar kemanisan tiap produsen minuman dan selera tiap konsumen tidak sama. Dalam kaitan ini termasuk minuman rasa manis minuman air panas dicampur gula, kopi, atau coklat. Yang jelas sumber penyakit diabetes bukan air minum dalam kemasan tidak berasa atau air minum mineral.
Itulah, minuman kemasan menjadi penyebab utamatubuh mudah terinfeksi corona. Semoga kita menjadi konsumen cerdas menghadapi banjir minuman diproduksi korporasi tanpa memperhatikan kesehatan konsumen.
Suryo Winarno adalah Praktisi Industri Pengolahan Pangan.