Diversifikasi Produk Tembakau
Kembali ke lantai pertama, di bawah tangga untuk menuju lantai 2, museum ini memamerkan diversifikasi atau produk turunan dari limbah tembakau, serta ada beberapa benda koleksi laboratoium dari limbah tembakau.
“Kebanyakan orang mengenal tembakau hanya difungsikan sebagai bahan baku utama untuk rokok maupun cerutu. Padahal, limbah tembakau dari petani ini dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis,” ungkap Sunito.
Dari limbah tembakau ini lanjut Sunito, dapat dijadikan pestisida, balsem, briket, asap kain, karet kayu, pelet, ada yang kasar dan halus. Museum ini menjelaskan agar tembakau tidak untuk rokok atau cerutu saja. Namun dapat menjadi minyak atsiri, parfum, pestisida, pupuk organic, asap cair, briket, dan lainnya.
“Diversifikasi produk tembakau ini pun sekaligus mengkampanyekan sisi positif tembakau, tidak seperti yang selama ini sering kita baca bahwa tembakau dapat membunuh mu,” urai Sunito.
![](https://www.padusi.id/wp-content/uploads/IMG-20221129-WA0050-1024x682.jpg)
Hanya saja, hadirnya diversifikasi produk ini belum ditangkap sebagai peluang bisnis oleh para petani tembakau itu sendiri. Padahal ketika panen, sebanyak 40 persen hanya mereka buang begitu saja.
![](https://www.padusi.id/wp-content/uploads/IMG-20221129-WA0047-1024x682.jpg)
![](https://www.padusi.id/wp-content/uploads/IMG-20221129-WA0048-1024x682.jpg)
Sejak 2017, museum yang di bawah pengelolaan UPT PSMB-LT Jember ini melalui kerja sama dengan Litbang PTPN telah menghasilkan diversifikasi produk tersebut. Hanya saja belum dimaksimalkan oleh masyarakat Jember sebagai produk yang bernilai ekonomis.
Melihat fakta seperti ini, pemerintah Kabupaten Jember dirasa perlu campur tangan untuk mengakselerasi diversifikasi produk tembakau sebagai penyumbang devisa. Skema pendampingan ke level petani sangat diperlukan untuk mengkomunikasikan bahwa tembakau tidak hanya untuk cerutu dan rokok semata. [*]