Katherine Commale

Anak berusia 7 tahun ini telah menyelamatkan jutaan nyawa. Kini seluruh dunia menyebut dia sebagai ‘Malaikat Kecil’. Sungguh seorang anak yang sangat luar biasa dan menginspirasi.

Untuk menjadi seseorang yang luar biasa, sebenarnya tidak membutuhkan banyak kehebatan atau persyaratan lainnya. Tidak ada persyaratan kenegaraan, jenis kelamin, atau umur tertentu untuk menjadi seseorang yang berpengaruh bagi orang lain.

Seperti gadis kecil yang baru berusia 7 tahun ini, yang telah memutuskan menjadi seorang penyelamat bagi jutaan orang. Kuncinya hanyalah hati yang penuh cinta pada orang lain. Gadis kecil in bernama: Katherine Commale.

Tahun 2006 lalu, Katherine menonton sebuah film dokumenter tentang negara Afrika di televisi. Di sana dikatakan, setiap 30 detik ada seorang anak Afrika meninggal karena malaria.

Katherine duduk di atas sofanya dan mulai menghitung, “satu, dua, tiga, empat … dua puluh sembilan, tiga puluh!” Setelah menghitung sampai 30, ia kemudian berteriak pada mamanya, “Mama, ada seorang anak Afrika lagi yang meninggal, kita harus melakukan sesuatu!”

Ibunda Katherine juga tidak menolak ide dari anaknya. Mereka mencari berbagai data di internet dan kemudian ibunya berkata pada Katherine, “Malaria sangatlah menakutkan. Anak-anak di Afrika yang terkena penyakit ini sangat mudah untuk meninggal dunia. Katherine langsung bertanya, “Mengapa mereka bisa terkena penyakit itu?”

“Malaria ditularkan lewat nyamuk, sedangkan nyamuk di Afrika sangat banyak,” jawab sang ibu.

“Jadi bagaimana?”

“Sekarang ada sebuah kelambu yang telah direndam insektisida untuk melindungi orang-orang dari gigitan nyamuk.”

“Kalau begitu mengapa mereka tidak pakai kelambunya?”

Mamanya menarik nafas dan menjawab, “Karena kelambu seperti itu terlalu mahal untuk mereka. Mereka tidak sanggup membelinya.”

Katherine dengan serius menjawab, “Tidak bisa, kita harus melakukan sesuatu!”

Suatu hari mamanya mendapatkan telepon dari guru sekolah Katherine yang mengatakan bahwa Katherine tidak menyerahkan uang untuk makanan kecil hari itu. Mamanya kebingungan, ke mana uang itu akan disembunyikan anaknya. Namun Katherine kecil menjawab, “Mama, kalau aku tidak makan snack setiap hari dan tidak lagi beli boneka Barbie, apa uang itu cukup buat beli sebuah kelambu?”

Akhirnya mamanya mengerti niat hati anaknya. Ia pun pergi ke supermarket bersama Katherine dan membeli sebuah kelambu yang cukup untuk 4 orang anak, kemudian mereka mencari sebuah organisasi amal di Afrika dan berusaha mengirimkan kelambu itu ke sana.

Mereka pun menemukan sebuah organisasi amal “Nothing But Nets” yang khusus hanya menerima kelambu. Setelah Katherine mengirimkan kelambunya, ia mendapat sebuah surat tanda terima kasih yang di dalamnya dituliskan bahwa ia adalah pendonor termuda. Ia juga akan menerima sebuah penghargaan jika mengirimkan 10 buah kelambu.

Sejak saat itu, setiap akhir minggu dihabiskannya waktunya untuk menjual buku bekas dan baju bekas serta mainan miliknya untuk membeli kelambu. Ia pun menuliskan tanda terima kasih kepada setiap orang yang membeli barang bekas miliknya, “Atas namamulah, kami membeli sebuah kelambu bagi anak-anak Afrika.”

Hal ini membuat kagum para tetangganya. Setelah berhasil menyumbang beberapa kelambu, organisasi amal pun menyebutnya “Duta Kelambu”.

Perlahan-lahan, Katherine mulai dikenal oleh lingkungan sekitarnya, bahkan diundang menjadi pembicara bagi kegiatan amalnya ini. Hanya dalam 3 menit, ia berhasil mengumpulkan 800 USD. Ia pun mulai pergi ke banyak tempat untuk bercerita tentang kegiatan amalnya ini. Di usianya yang ke-6, Katherine telah berhasil mengumpulkan 6.316 USD (sekitar Rp83 juta).

Namun hal yang membuat namanya melejit adalah ketika ia melihat David Beckham mengiklankan sebuah organisasi amal yang menyumbang kelambu. Katherine menuliskan ucapan terima kasih untuk Beckham. Beckham kemudian memosting ucapan terima kasihnya di internet dan membuat anak kecil ini dikenal di seluruh dunia.

Tahun 2007 lalu, Katherine menerima sebuah ucapan terima kasih dari anak-anak desa Domestica, “Terima kasih atas kelambumu, kami melihat fotomu, semua orang mengatakan kamu sangat cantik!”

Surat ini semakin mendorong Katherine untuk melakukan lebih banyak lagi hal untuk Afrika.

Berikutnya, ia dan anggota tim lainnya menuliskan 100 surat pada orang-orang kaya yang tertulis di Forbes. Bill Gates menerima surat yang menuliskan, “Kepada Pak Bill Gates, kalau tidak ada kelambu, maka anak-anak di Afrika akan meninggal karena terserang malaria. Mereka tidak punya uang, aku mendengar bahwa banyak uang ada di Anda ….”

Setelah membaca surat itu, Bill Gates langsung menyumbangkan 3 juta USD (setara dengan Rp39 miliar) kepada organisasi amal kelambu tsb. Bill Gates sendiri mengatakan, tidak mungkin untuk tidak mendonor bagi hal ini.

Katherine membuat sebuah film dokumenter untuk amal di tahun berikutnya.

Katherine dan ibunya pergi ke Afrika dan melihat sendiri anak-anak di desa Domestica. Anak-anak di sana menuliskan nama Katherine di atas kelambu mereka.

Kebaikan hati berbingkai kasih yang menjadi inspirasi bagi kita untuk melakukan hal-hal sederhana dengan cinta bagi sesama.

Kembali Gelar WSBP Inspiring Kindness: Girls on Site, WSBP Ajak Siswi SMAN 1 Kalijati Berkontribusi di Dunia Manufaktur dan Konstruksi

WSBP mengajak 25 siswi SMA Negeri 1 Kalijati untuk untuk memahami pentingnya kesempatan berkarir...

Pesatnya Pertumbuhan Konten Kreator, URALA Indonesia Ajak Masyarakat Waspadai Penipuan

URALA Indonesia, Digital PR Agency di Indonesia, berkomitmen untuk selalu menghadirkan lingkungan kerja yang...

Ur’Ball: Pentol Sayur Kekinian, Misi Tim Wirausaha Merdeka Mahasiswa UNESA untuk Hidup Sehat Tanpa Ribet

Surabaya, 19 November 2024 – Tim Wirausaha Merdeka (WMK) UNESA memperkenalkan Ur’Ball, inovasi bakso...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here