“Parade ini bertujuan mengkampanyekan wastra nusantara dan produk lokal lestari. Produk lokal seperti Gambo Muba tidak hanya jadi salah satu eco-fashion terbaik asli Indonesia, tapi juga sekaligus menjadi jawaban atas masalah limbah dari pewarna kimia di industri tekstil.”
“Selain itu sentuhan dari orang muda pada produk unggulan kabupaten ini membuat bisnis ekonomi lestari ini bisa dengan mudah berkolaborasi dengan multipihak, baik dengan teknologi terbaru maupun inovasi lainnya.”
Survey Mckinsey menunjukkan bahwa 28% Gen Z mulai mencoba beralih ke produk dan merek yang berkesadaran dan berdampak positif pada lingkungan dan sosial.
Hal ini menunjukkan pula bahwa kaum muda memiliki peran dalam mendorong semangat mendukung produk Bangga Indonesia. Orang muda dapat mengambil peran fasilitator, pendamping maupun penggerak, pelaku bisnis, bahkan hanya sebagai pembeli saja menjadi kontribusi yang besar.
UMKM bisa naik kelas dengan dukungan orang muda. Gita Syahrani, Dewan Pengurus Koalisi Ekonomi Membumi menyatakan, “Mendukung kain Indonesia kembali menggunakan berbagai pewarna alam dari berbagai daerah di Indonesia sama dengan mendukung juga industri fesyen bisa lebih ramah lingkungan dan ramah sosial.”
“Acara pagi ini menunjukkan bahwa kain juga amat fleksibel – bisa digunakan di segala acara mulai dari nongkrong di kafe, jalan-jalan di mall, ke kantor sampai nonton konser. Kami berharap semakin banyak pelaku usaha fesyen Indonesia yang mengadopsi tren dan membuka peluang investasi & pendanaan lestari juga masuk ke sektor ini,” ujarnya.
Salah satu volunteer Hutan Itu Indonesia mengatakan sangat mendukung parade ini, “Kita semua tahu saat ini Indonesia sedang dilanda kebakaran hutan dan lahan. Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Sintang adalah beberapa kabupaten yang berada di provinsi dengan kerentanan tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan.”
“Kami sebagai generasi muda percaya kegiatan berkain ini merupakan salah satu cara untuk mendukung masyarakat adat maupun komunitas lokal yang rentan terkena dampak kebakaran dengan cara mempromosikan produk berbasis alam yang dikembangkan oleh mereka, seperti kain gambo dan kain tenun.”
“Dengan berkain dan mendukung UMKM yang memproduksi kain berbahan dari hutan, kita secara langsung mendukung perekonomian banyak masyarakat yang bergantung pada hutan untuk memenuhi kebutuhan produksi pembuatan produk alam. Berkain adalah salah satu cara termudah yang bisa kita lakukan untuk ikut menjaga hutan dan memastikan bahwa masyarakat mendapat penghidupan dan hutannya tetap berdiri tegak.”