Pelatihan Santri Berseri: Bercahaya, Sehat, dan Percaya Diri

Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent telah berkontribusi di Indonesia selama 90 tahun dalam upaya untuk memberikan program edukasi serta perawatan kesehatan gigi dan mulut. Pelatihan Santri Berseri merupakan bagian dari kampanye Senyum Sehat Indonesia dari Pepsodent.

Program edukasi dan pemberian perawatan gigi tanpa biaya telah dilaksanakan Pepsodent sejak tahun 2010 bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), seluruh Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) di seluruh Indonesia. Sementara melalui Program ‘Sekolah dan Pesantren Sehat’, Pepsodent sudah berhasil mengedukasi hampir 30 juta anak Indonesia. 

Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia menjelaskan, “Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, 7 dari 10 orang Indonesia mengalami gigi berlubang dan di Kabupaten Bandung ditemukan bahwa penduduk yang bermasalah dengan gigi (rusak, berlubang ataupun sakit) adalah 50,02%, serta hanya 1,84% penduduk dengan usia lebih dari 3 tahun yang mengunjungi tenaga medis gigi 1 – 3 kali dalam kurun waktu satu tahun terakhir.”

Hal ini menunjukkan masih kurangnya kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Padahal gigi dan mulut memiliki beragam fungsi yang digunakan sehari-hari seperti mengunyah, berbicara, dan tersenyum.

“Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut termasuk, melakukan sikat gigi setidaknya dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur, dengan pasta gigi yang berkualitas dan mengandung fluoride, dan kontrol rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Apabila terjadi gangguan pada kondisi gigi dan mulut dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari,” jelas drg. Mirah.

Sementara itu, drg. Arif Zahir, anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Bandung yang didampingi juga oleh drg. Ayudia dalam kesempatan tersebut menjelaskan sejumlah tips yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut di bulan Ramadan. Berkurangnya aktivitas makan dan minum di bulan Ramadan biasanya mendorong terjadinya bau mulut yang dalam istilah medis dinamakan halitosis yakni bau mulut atau napas tidak sedap.

“Dari situ bisa disiasati dengan sikat gigi dua kali sehari, setelah sahur dan setelah berbuka puasa. Pada saat berbuka perbanyaklah mengkonsumsi asupan makanan ringan dan  makan buah-buahan secara konsisten,” jelas dr. Arif.

Arif menambahkan, di wilayah Kabupaten Bandung, penyakit gigi yang paling sering dijumpai adalah karies gigi yang disebabkan timbulnya plak pada gigi. “Ini terjadi karena kebiasaan yang buruk seperti jarang sikat gigi sebelum tidur malam, sehingga saat kita tidur bakteri yang ada pada gigi tersebut menjadi lebih aktif bergerak dibandingkan ketika kita tidak tidur,” kata dr. Arif.

Teori U: Meretas Jalan Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

Pada acara peluncuran buku "Intisari Teori U" yang diselenggarakan oleh Yayasan Upaya Indonesia Damai...

Pop Mie Campus Gaming Ground Bikin Esports Menyala di UPN Veteran Jakarta!

Edisi Ketiga yang Ditunggu-tunggu, Pop Mie Hadirkan Pengalaman Gaming yang Beda di Jakarta!Jakarta, 28...

Festival Freelancer Terbesar Hadir di Jakarta! Merayakan Peran Freelancer dalam Ekosistem Bisnis Indonesia

Komunitas freelancer dan pelaku bisnis Indonesia bersiap menyambut acara yang menggabungkan inspirasi, hiburan, dan...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here