Sam Sterling, Managing Director Strategi AKQA, perusahaan desain dan inovasi yang memasarkan berbagai merek terkenal, membuat studi terhadap 16 perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi. Tujuannya untuk melihat aspek apa yang membuat perusahaan dapat bangkit kembali lebih cepat ketika mengalami hambatan.
Kesamaan yang ditemukan dari perusahaan-perusahaan ini adalah kemampuan mereka untuk mengoptimalkan aset saat ini sambil terus mengeksplorasi kesempatan-kesempatan pada masa mendatang. Mereka begitu gesit dalam mengidentifikasi pasar yang sedang berkembang, masuk ke kelompok-kelompok pelanggan baru, dan mengembangkan proses-proses baru.
Dua panah pemimpin
Kita sering kali mengelompokkan pemimpin dalam dua kelompok besar, yaitu people leader atau task leader karena kecenderungan seseorang untuk lebih kuat di salah satu aspek. Namun, sebenarnya, manakah yang lebih dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif?
Konsultan Zenger Folkmann dalam penelitiannya terhadap 4.900 pemimpin menemukan bahwa 32 persen dari mereka yang dinilai memiliki kompetensi driving for result yang lebih tinggi daripada building relationship dikategorikan sebagai high potential.
Sementara itu, hanya 27 persen dari yang memiliki kompetensi building relationship yang lebih tinggi daripada driving for result yang masuk kategori high potential.
Namun, ternyata 46 persen dari mereka yang kuat dalam dua kompetensi ini termasuk kategori high potential. Menurut Zenger, kekuatan dari kombinasi dua kompetensi ini adalah pencapaian target yang didapatkan dari hubungan baik yang mendorong para anggota tim bekerja lebih keras.
Sama halnya dengan dikotomi kepribadian introver-ekstrover. Mereka yang introvert secara alamiah terlihat lebih dapat berempati dan aktif mendengar. Sementara itu, para ekstrover tampil memukau dalam memengaruhi orang lain.
Namun, ekstrover biasanya lebih dominan dan tidak memedulikan orang lain. Sementara itu, introver sulit tampil mengambil peran. Individu yang dapat memadukan kedua kekuatan kepribadian ini dengan memahami orang lain tentunya akan lebih kuat dalam menginspirasi dan memengaruhi pihak lain untuk berubah.
Di sinilah seni kepemimpinan perlu diasah, bagaimana bermain tarik-ulur dalam memberikan keleluasaan, tetapi juga kuat menentukan arahan.