Penggunaan Terapi Plasma Konvalesen

Pelayanan Kesehatan Berbasis Penelitian

Plasma konvalesen merupakan plasma yang diambil dari orang yang sudah pulih dari COVID-19, dan darahnya memiliki antibodi melawan SARS-CoV-2. Terapi plasma konvalesen yang efektif dapat mencegah pasien COVID-19 dirawat di rumah sakit dalam 28 hari setelah menerima transfusi plasma.

Demikian hasil studi dan penelitian yang dikeluarkan Johns Hopkins Medicine and the Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, terkait penggunaan plasma konvalesen sebagai pengobatan awal untuk pasien penderita COVID-19.

Untuk saat ini, penggunaan terapi plasma konvalesen masih terus dilakukan melalui serangkaian penelitian. Hal tersebut didasari pada pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada 7 Desember 2021, di mana plasma konvalesen harus diberikan pada pasien yang berada di rumah sakit, sebagai bentuk pelayanan yang berbasis penelitian.

“Ternyata hal tersebut juga banyak dilakukan baik di rumah sakit di Indonesia maupun di luar negeri,” papar Dr. dr. Monica, Sp.An., KIC., M.Si., MM., MARS., yang berbicara mengenai efektivitas plasma konvalesen dalam menanggulangi pasien COVID-19.

Menurut Dok Mo, panggilan akrab Dr. Monica, penelitian plasma konvalesen masih terus berlangsung. Saat ditanya apakah apakah RS Unggul Karsa Medika (RS UKM) melaksanakan penelitian, Dok Mo menjawab dalam melaksanakan penelitian plasma konvalesen, pihaknya selalu berkomunikasi secara intensif dengan para peneliti plasma konvalesen, baik yang saat ini bertugas di Mayo Clinic, Johns Hopkins University, dan juga Albert Einstein College of Medicine.

Dengan demikian diharapkan para pasien penderita COVID-19 akan mendapatkan plasma konvalesen dengan kadar antibodi yang terbaik, yang dapat disediakan oleh PMI pada saat ini. Informasi yang disadur dari PMIDKIJakarta.or.id, menyebutkan berdasarkan informasi dari dr. Niken Ritchie M.Biomed, selaku Kepala UDD PMI DKI Jakarta, “Dengan meningkatnya terapi plasma konvalesen ini juga dapat membantu dan mendukung penelitian atau uji klinis yang saat ini masih berjalan, dan dilakukan oleh berbagai pihak, agar kita mengetahui efektivitas dari terapi plasma konvalesen bagi penderita COVID-19.”

Ilustrasi petugas medis memeriksa kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19. Foto: Nova Wahyudi/Antara

Ia juga menjelaskan para penyintas COVID-19 yang melakukan donor plasma konvalesen, tubuh mereka akan menjadi lebih sehat dan imun tetap terjaga. Karena fungsi plasma darah adalah membawa berbagai zat penting, seperti protein, hormon, dan nutrisi ke sel-sel yang berbeda di dalam tubuh. Ini termasuk juga hormon pertumbuhan yang membantu otot dan tulang bertumbuh, serta hormon pembekuan yang membantu tubuh menghentikan pendarahan saat mengalami luka.

Umana Bali, LXR Rayakan Ulang Tahun Pertama dengan Perayaan Spesial Selama 3 Hari

Umana Bali, properti dari LXR Hotels & Resorts, baru saja merayakan ulang tahun pertamanya...

89% Generasi Milenial dan Gen Z Optimis pada Masa Depan

Meskipun Keduanya Mengkhawatirkan Pekerjaan, Pendidikan, dan KesehatanDi Indonesia, ketika berbicara terkait masa depan Generasi...

Kenalkan AI dalam Strategi Digital Marketing, MAXY Academy Gelar Webinar SEO dengan AI Gratis

Surabaya, 18 November 2024 – "SEO bukan hanya soal kata kunci, tetapi bagaimana kita...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here