Kemenperin – IWAPI Dorong Wirausaha Perempuan Kembangkan Sektor IKM
Kementerian Perindustrian bersama Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) terus mendorong para wirausaha kaum perempuan di tanah air untuk bisa beradaptasi dengan situasi pandemi saat ini sehingga tetap dapat menjalankan usahanya.
Langkah ini diharapkan berkontribusi dalam memacu upaya pemulihan ekonomi nasional.
“Perempuan mempunyai peranan penting dalam pengembangan industri kecil menengah (IKM) di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Jumat (26/3).
Sumbangsih perempuan di sektor IKM ditunjukkan lewat upaya mengembangkan industri di daerah dengan memanfaatkan sumber daya setempat serta potensi kelompok perempuan, membuka lapangan kerja maupun kesempatan berusaha bagi para perempuan, terbentuknya wirausaha baru perempuan, serta meningkatkan sumber daya pendapatan, taraf hidup dan kesejahteraan.
“Jadi, perempuan turut mendorong roda perekonomian Indonesia. Sebab, dari jutaan sektor IKM di Indonesia, hampir seluruhnya memiliki campur tangan atau dikelola langsung oleh perempuan,” ujar Gati. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan juga mempunyai peranan penting dalam membangun perekonomian nasional.
Beberapa waktu lalu, Ditjen IKMA Kemenperin mendukung kegiatan seminar online yang diikuti anggota IWAPI dari seluruh DPD se-Indonesia, dengan mengusung tema “Perempuan Pengusaha UMKM Aset Bangsa”.
Tujuan digelarnya seminar online ini untuk membangkitkan semangat pengusaha perempuan untuk terus berwirausaha, membangun kreativitas dan inovasi melalui program peningkatan daya saing industri, serta sosialiasi berbagai kegiatan kompetisi yang diinisiasi oleh Ditjen IKMA Kemenperin.
Gati menyebutkan, Kemenperin selaku pembina industri, terus menciptakan para pelaku IKM kreatif dan inovatif melalui program peningkatan daya saing seperti akses pembiayaan melalui KUR, Fintech dan CSR.
Selanjutnya, pembentukan material center guna mempermudah akses perolehan sumber bahan baku, fasilitasi teknologi dan sarana prasarana produksi melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan, serta pembangunan sentra IKM.
“Kami juga menyediakan dua program peningkatan, yaitu peningkatan kualitas produk dan keahlian SDM, serta peningkatan akses pasar,” ujarnya.
Pada program peningkatan kualitas produk dan keahlian SDM, dilakukan melalui fasilitasi standar produk, sertifikasi, manajemen dan teknis, serta perbaikan kemasan. Sedangkan program peningkatan akses pasar dilakukan melalui e-smart IKM, smart sentra, pameran dan promosi, dan link and match.
Selain itu Ditjen IKMA memiliki kegiatan kompetisi dengan memberikan penghargaan bagi pelaku industri di berbagai bidang atau komoditas seperti Indonesia Food Innovation (IFI), Indonesia Good Design Selection (IGDS), Modest Fashion Project (MOFP), Startup4Industry, dan Upakarti.
Ditjen IKMA juga mendorong para pelaku IKM agar bertransformasi untuk ‘Goes Digital’. Salah satunya dilakukan melalui program e-smart IKM. Hal ini untuk mendorong literasi digital IKM, sehingga IKM dapat meningkat kualitas dan efisiensi produknya.
Selain itu, dalam rangka penerapan Industri 4.0 dilakukan pilot project penerapan industri 4.0 pada industri gula palma dan IKM fesyen.
“Dengan diadakannya berbagai program pembinaan dan kegiatan kompetisi dari Ditjen IKMA, tentunya akan dapat menumbuh kembangkan wirausaha yang ingin sukses nantinya, khususnya bagi perempuan yang mempunyai jiwa pengusaha. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Gati.