Gerakan Literasi: Pemberdayaan Melalui Pendidikan
Menyadari bahwa literasi adalah pintu gerbang menuju pengetahuan dan pemberdayaan, Arus Kualan sangat menekankan pada pembangunan keterampilan membaca dan menulis.
Dengan cara ini, siswa dapat mengungkapkan pemikiran dan aspirasi mereka secara efektif. Arus Kualan berupaya membekali mahasiswanya dengan sarana untuk menjadi komunikator yang percaya diri dan pemikir kritis.
Mereka menggelar kelas literasi bagi anak-anak untuk belajar membaca, menulis, bahkan bahasa asing dan komputer. Kelas-kelas ini dirancang untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan memperluas wawasan siswa, memungkinkan mereka terhubung dengan dunia luar.
Melalui literasi, Arus Kualan memberdayakan siswanya menjadi peserta aktif dalam masyarakat global, di mana komunikasi dan pemahaman tentang berbagai perspektif adalah kuncinya.
Selsi dan Elis mencontohkan potensi transformatif dari pendidikan ini. Saat mereka menggali keunggulan akademik, mereka menabur benih pelestarian budaya. Kesuksesan mereka menjadi bukti jalinan jalinan warisan budaya dan pertumbuhan pribadi yang dipupuk di Arus Kualan.
Membentuk Masa Depan Lebih Cerah
Yayasan Arus Kualan menjadi kekuatan pendorong di balik pendidikan transformatif ini, Dengan komitmen untuk memberdayakan generasi muda, yayasan ini memupuk impian dan aspirasi, seperti yang dilakukan Selsi dan Elis.
Plorentina Dessy, Pendiri Sekolah Adat Arus Kualan, mengungkapkan rasa bangganya, “Melihat Selsi dan Elis menjalankan peran mereka sebagai guru dan duta, memberi kami harapan untuk masa depan. Mereka mewakili hati dan jiwa dari misi Arus Kualan.”
Kedua siswa ini, sekarang juga guru yang dibanggakan, adalah katalisator budaya. Mereka menginspirasi harapan dan dedikasi pada generasi berikutnya, mewariskan kearifan yang diperoleh di sekolah.
Bersama Arus Kualan, masyarakat Dayak telah menemukan kunci melestarikan warisannya sambil merangkul masa depan yang berkelanjutan. “Bersama Arus Kualan, saya menemukan akar saya, tujuan saya. Sekarang, sebagai seorang guru, saya bertekad menjaga warisan kami tetap hidup untuk generasi yang akan datang,” ujar Elis.