Kementerian Agama Republik Indonesia bersama Unilever Indonesia melalui brand Lifebuoy menggelar program “Pesantren Sehat Lifebuoy” yang bertujuan meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari santri dan santriwati. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (13/2) di Auditorium & Wisma RSUD Dr. Adhiyatma, MPH, Semarang, dengan melibatkan 300 santri PPTQ Al Hikmah Semarang.
Dalam acara ini juga hadir Kepala Bidang PD. Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jawa Tengah, H. Amin Handoyo, Lc., Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah/Kota Semarang, Samsudin, Pimpinan Pondok Pesantren Putri Tahfidzul Qur’an Al Hikmah Semarang, yang dalam hal ini diwakili oleh Pengurus Pondok Pesantren Putri Tahfidzul Qur’an Al Hikmah Semarang, Gus Ali Zainal Abidin, dan Pengurus Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Cabang Jawa Tengah, dr. Sri Mugiarti.
H. Amin Handoyo, Lc. dari Kanwil Kemenag Jawa Tengah mengatakan, kesehatan dan kebersihan merupakan hal yang penting dalam ajaran Islam, karena menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman.
“Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Allah SWT mencintai orang yang bertaubat, bersih, dan berseri – hati dan wajahnya. Program Unilever ini saya pikir perlu kita apresiasi yang luar biasa karena dapat me-restore (melahirkan kembali) serta menyadarkan kembali arti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).”
Salah satu langkah utama dari PHBS yang penting untuk diimplementasikan di pesantren adalah gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 momen penting, yakni saat sebelum makan, setelah dari toilet, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, dan setelah bepergian.Jika dibiasakan, CTPS di 5 momen penting akan mampu melindungi para santri/santriwati dari berbagai penyebaran penyakit.
Bahkan menurut teori Swiss Cheese Model for Infectious Disease, kebiasaan ini menjadi langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin.