Oleh Suryo Winarno
Viral minuman terkenal membekas di hati masyarakat pecinta minuman susu cair steril. Karena minuman yang dianggap sebagai obat mencegah infeksi corona dibantah ahli kesehatan, kedokteran gizi, dan praktisi teknologi pangan.
Hasil penelusuran data menunjukkan minuman viral merupakan minuman susu cair steril yang diberikan stigma menyembuhkan infeksi corona. Caranya, rekayasa penjualan di pasar swalayan akan mempengaruhi pelanggan berebut minuman.
Dengan rekayasa penjualan diharapkan masyarakat percaya minuman sebagai obat infeksi corona berimplikasi permintaan minuman meningkat diikuti harga melompat. Sayangnya, pasca viral produk lenyap di pasar tradisional dan swalayan. Karena permintaan meningkat tapi produk dikuasai sindikat.
Lantas, bagaimanakah pola konsumsi susu di Indonesia? Data Kementan (2017) melaporkan susu yang diminum orang Indonesia terdiri atas susu cair murni, susu cair pabrik, susu bubuk, dan susu kental manis.
Susu cair murni merupakan susu cair sapi yang belum diolah pakai teknologi modern. Susu cair pabrik diproses menggunakan teknologi modern dihasilkan susu cair steril.
Berdasarkan jenis proses sterilisasi dihasilkan produk susu cair steril UHT, susu cair pasteurisasi, dan susu kental manis. Susu bubuk adalah susu hasil penguapan 97 persen air dari susu.
POLA KONSUMSI
Secara umum konsumsi susu meningkat mengikuti pertambahan jumlah penduduk meskipun tiap tahun konsumsi susu berfluktuasi. Konsumsi susu cair murni, tahun 2003 hanya 0,16 liter, konsumsi susu turun jadi 0,10 liter pada 2005, 2007 naik menjadi 0,21 liter. Periode 2009 – 2016 konsumsi susu cair murni berkisar 0,10 – 0,15 liter, tahun 2017 konsumsi susu cair murni sebesar 0.31 liter.
Konsumsi susu cair murni paling kecil diminum masyarakat karena kemasan dan teknologi proses sederhana menyebabkan kurang menarik pelanggan dan wilayah distribusi terbatas. Selain itu, teknologi proses sederhana mennyebabkan umur simpan susu lebih pendek dibanding susu cair pabrik.
Konsumsi susu cair pabrik mengalami kenaikan sejak 2010 hingga sekarang setelah sejumlah sejumlah perusahaan industri susu membangun pabrik khusus produk susu cair. Sebelumnya susu cair pabrik terbatas sebab jumlah industri susu cair terbatas.
Data periode 2003-2009, konsumsi susu cair pabrik hampir berimpit dengan susu murni (0.1 liter dan 0.2 liter), tahun 2010 konsumsi susu cair pabrik melesat jadi 0.3 liter namun konsumsi susu cair murni tetap 0.1 liter. Periode 2012-2016 konsumsi cair pabrik meningkat dari 0,37 liter menjadi 0,74 liter. Tahun 2017, konsumsi susu cair pabrik mencapai 0.89 liter.
Pertumbuhan susu cair pabrik yang meningkat karena keunggulan susu cair pabrik memiliki kemasan modern, ringan, dan fleksibel sehingga menjamin higienis berimplikasi pemasaran lebih luas dan disukai pelanggan.
Kemasan modern menciptakan segmentasi pasar harga berbeda karena volume 100 ml, 125 ml, 200 ml, 250 ml, 800 ml. Selain itu, mudah inovasi variasi rasa vanila, coklat, melon, pisang, strawberi, bluberi, alpokat. Yang paling menarik susu cair pabrik kemasan kecil dapat dipakai traveling dan dikonsumsi instan.
Konsumsi susu bubuk dibagi menjadi tiga periode. 2003-2006 angka kosumsi susu bubuk 0.4 liter, 2008-2014 konsumi susu bubuk naik jadi 0.7 liter, dan 2015-2017 konsumsi susu bubuk menjadi 0.9 liter.
Kenaikan konsumsi susu bubuk dipengaruhi faktor pabrik baru yang bertambah (repacking), segmentasi pasar dengan memberikan variasi rasa dan variasi isi produk. Keunggulan susu bubuk punya umur simpan paling lama (2 tahun). Namun, kelemahan susu bubuk tidak praktis untuk traveling karena untuk minum susu bubuk mesti tambah air panas.
Susu kental manis dikonsumsi masyarakat paling banyak selama lima belas tahun terakhir (2003- 2017). Pada 2003 konsumsi susu kental manis 0.97 liter, tahun 2007 naik menjadi 1,41 liter, 2009 konsumsi skm turun menjadi 1,20 liter, 2016 konsumsi kental manis 1,64 liter, dan 2017 konsumsi kental manis 1,84 liter.
Kelebihan susu kental manis dipakai masyarakat banyak sebagi bahan dasar industri makanan dan minuman. Misalnya, pemberi rasa martabak, es campur, industri permen, bakery, membuat kolak pengganti santan, pengganti santan memasak sayuran.
MANFAAT SUSU
Kandungan nutrizi susu cair terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral. Kelebihan susu adalah sumber protein, kalsium, dan vitamin yang lengkap.
Sebagai gambaran 100 ml susu sapi mengandung air 88,3 gr, energi 3,2 gr, protein 3,2 gr, lemak 3,5 gr, karbohidrat 4,3 gr, kalsium 143 mg, fosfor 60 mg, zat besi 60 mg, natrium 36 mg, kalium 149 mg, zink 0,3 mg, vitamin A 39 mcg, betakaroten 12 mcg, vitamin B1 0,03 mg, vitamin B2 0,18 mg, vitamin C 1 mg.
Di pasar komposisi nutrizi susu akan berlainan karena dimodikasi sesuai peruntukan konsumen. Misalnya, susu bayi memiliki protein tinggi tapi karbohidrat rendah. Susu anak pertumbuhan kandungan protein diturunkan tapi kandungan karbohidrat dinaikkan dibanding susu bayi. Sementara susu orang dewasa dibuat normal karena kebutuhan tubuh berbeda dengan bayi dan anak masa pertumbuhan.
Dengan kemampuan korporasi menciptakan inovasi komposisi nutrizi manfaat susu bisa beraneka ragam bagi kesehatan. Pertama, susu dapat meningkatkan kekuatan tulang karena kandungan mineral kalsium, fosfor, zat besi meningkatkan kepadatan tulang.
Kedua, menjaga kesehatan jantung.Susu sapi mengandung asam lemak omega-3 yang berguna untuk menjaga fungsi jantung. Namun, minum susu berlebihan menimbulkan penyakit jantung sebab asam lemak berlebihan meningkatkan kolesterol pemicu penyakit jantung.
Ketiga, meningkatkan sistem imun tubuh manusia karena kandungan protein tinggi, kandungan vitamin A, asam lemak omega-3, beragam jenis antioksidan melindungi tubuh dari kerusakan sel dan melawan infeksi.
Keempat, mengoptimalkan fungsi otak. Studi The American Journal of Clinical Nutrition meneliti efek susu sapi pada aktivitas otak orang-orang berusia lanjut. Hasilnya, susu sapi meningkatkan kadar glutathione pada otak. Glutathione berperan mencegah berbagai masalah pada otak seperti penyakit Parkinson
Kelima, menjaga tekanan darah. Susu sapi memberikan manfaat bagi penurunan tekanan darah karena kandungan kalium (K) menjaga tekanan darah berada pada kisaran angka normal.
Menurut situs AHA kalium dapat meringankan tekanan dinding pembuluh darah hingga tekanan darah standar. Itulah sekilas pola konsumsi susu di Indonesia dan manfaat susu hasil riset terbaru.
Suryo Winarno, Praktisi Industri Pengolahan Susu.