TOTK juga berperan membangun kapasitas masyarakat setempat, karena mereka dapat terlibat langsung dalam event kelas internasional dan merasakan manfaat TOTK. Keterampilan mereka meningkat karena diberi peran dalam event trail run berskala dunia ini, sehingga masyarakat terberdayakan.” ucap Jimmy Panjaitan.
Penyelenggara juga berharap kesuksesan TOTK Zero Edition bisa melancarkan tujuan menjadi bagian dari kompetisi lari lintas alam dunia, Ultra Trail du Mont Blanc (UTMB).
Jarak yang termasuk kategori penilaian UTMB adalah 27K dan 50K, sementara kategori fun run 5K dan 10K diselenggarakan untuk menarik minat pelari pemula dan rekreasional. Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan dari UTMB/ Ironman, CG Lim, Head of operations The Ironman Group, Asia region.
Jimmy Panjaitan kemudian menambahkan tidak mudah mendapatkan lisensi UTMB dan menjadi bagian dari rangkaian acara berkelas dunia ini, “Ajang ini merupakan sebuah kompetisi lari lintas alam yang kami targetkan menjadi bagian dari event seri dunia (world series) UTMB. Kesuksesan Trail of The Kings Zero Edition ini akan menjadi pertimbangan pihak UTMB untuk memasukkan Danau Toba sebagai salah satu tempat penyelenggaraan World Series UTMB di tahun 2025 mendatang,” tuturnya.
Jika berhasil menjadi bagian dari kompetisi lari trail paling prestisius di dunia ini, akan membuat Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba semakin dikenal sebagai daerah pariwisata berkelas dunia. Tidak mudah memang, tetapi dengan komitmen dari pemerintah serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat, TOTK diyakini masuk dalam kalender ajang lari internasional itu,” papar Jimmy Panjaitan.
Untuk itu, dalam pelaksanaan TOTK ini, BPODT menggandeng Creation Sport Division sebagai event organizer memberikan pengalaman yang baru bagi peserta.