Pandemi adalah tamu yang sulit untuk kita posisikan bersama. Penolakan tentu tak guna, lebih-lebih memuaskan diri dengan beragam amarah. Penerimaan dan upaya menghadapinya, dilakukan nyaris atau bahkan oleh seluruh dunia. Isu ekonomi dan kesehatan sontak menjadi urusan seluruh bangsa dunia.
Penguatan tidak sekedar dari fisik, tetapi juga jiwa; “Mohonlah kepada Allah keselamatan dan kesehatan. Sesungguhnya tiada sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik daripada kesehatan” (HR. Ibnu Majah).
Berdasarkan Riskesdas Kementerian Kesehatan 2018, gangguan mental emosional di Indonesia berada pada angka 6,1%, namun lima bulan pasca pandemi, survei Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), menyatakan gejala cemas mencapai 65% dan depresi 62% (pikiran-rakyat.com, 11/01/21).
Di sisi lain, ekonomi meremuk secara global, memaksa tiap-tiap Negara melakukan terobosan demi mendongkrak perekonomian bangsa. Sektor pariwisata dalam hal ini menjadi salah satu yang digadang mampu mengakselerasi perbaikan ekonomi rakyat, selain UMKM.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan yang paling terdampak pandemi di mana sekira 34 juta orang bergantung pada sektor ini (detikcom, 05/03/21).
Menginsyafi makna mendalam riyadah, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta merespons berbagai gejala kompleks dampak pandemi, melalui ikhtiar penguatan pribadi Muslim Indonesia lewat ajang olahraga.
Upaya-upaya baik yang diintisarikan dari filosofi riyadah, menjadi embrio kelahiran Syariah Quadrathlon 2021 yang turut menyasar akselerasi ekonomi bangsa di tengah pandemi lewat jalur pariwisata olahraga potensial.
Hal itu tercetus ide perhelatan Road to Syariah Quadrathlon 2021 yang diadakan pada Minggu, 23 Mei 2021 bersama beberapa figur yang diharapkan mampu menyulut semangat generasi muda dalam menghadapi pandemi.
Road to Quadrathlon Syariah 2021, melibatkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta Tito Maulana, Ketua Komite Endurance PP Pordasi Otto Setiawan, Dimas Seto dan Ibnu Jamil. Pembukaan acara dimulai dengan berkuda dan lari 10K dari Masjid At Taqwa hingga NurCorner Cafe di kawasan Kebayoran Baru.
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta Tito Maulana mengatakan, “Syariah Quadthlon 2021 tidak hanya mengedepankan aspek kompetisi olahraga semata, tetapi juga diharapkan mampu menjadi gerakan getok tular yang membentuk karakter dan meningkatkan Riyadhah yakni menjadikan insan Muslim yang sehat dan kuat. Oleh karenanya, sinergisitas dan dukungan dari tiap kalangan, terutama pemuda Muslim Indonesia, amatlah penting”.
Syariah Quadrathlon 2021 fokus pada cabang-cabang olahraga anjuran Rasulullah ﷺ yang terbagi dalam 4 cabang olahraga, yaitu renang, lari, panahan dan berkuda. Ajang ini insya Allah akan dihelat pada medio akhir bulan Agustus 2021 di Jakarta, dengan konsep kepesertaan yang mengedepankan disiplin protokol kesehatan lewat mekanisme undangan tertutup (sistem kuota bagi peserta).
Jakarta Syariah Quadrathlon 2021 pertama ini, juga merupakan gerbang menuju MUSLIMPIC 2022/2023 dan diharapkan menjadi salah satu daya tarik kunjungan wisata bagi para peminat, pegiat hingga pencinta sport tourism yang nantinya akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat di daerah penyelanggara.