- Clubhouse secara resmi meluncurkan pengaturan Bahasa Indonesia, dan akan diikuti dengan pengaturan Bahasa Jawa dalam waktu dekat.
- Secara Global, Clubhouse terus berkembang dengan lebih dari 700.000 room berlangsung setiap hari dan orang menggunakan waktunya di Clubhouse selama rata-rata 70 menit.
- Terdapat lebih dari 10 juta unduhan aplikasi Clubhouse, sejak 6 minggu diluncurkan di Android.
- Pada Juli 2021, Clubhouse telah menghapus sistem ‘daftar tunggu’ atau waitlist dan saat ini aplikasi tersebut dapat diunduh dan digunakan oleh pengguna iOS dan Android.
- Dalam beberapa minggu terakhir, beberapa fitur utama telah diluncurkan, termasuk Replays, Clips, Pinned Links, Music Mode, Universal Search, dan Spatial Audio.
Clubhouse, jenis jejaring sosial baru berbasis suara, mengadakan konferensi pers pertamanya di Indonesia. Di acara tersebut, para pendiri Clubhouse menyampaikan komitmen perusahaan dan menceritakan perjalanan Clubhouse sejak diluncurkan pada Maret 2020.
Pada kesempatan yang sama, Clubhouse juga secara resmi meluncurkan pengaturan Bahasa Indonesia, dan secepatnya akan hadir dengan pengaturan Bahasa Jawa untuk komunitas Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh Co-founder & CEO Clubhouse, Paul Davison; Co-founder dan CTO Clubhouse, Rohan Seth; serta Head of International Clubhouse, Aarthi Ramamurthy.
Paul Davison, Co-founder & CEO Clubhouse, menyambut hangat para Clubhousers Indonesia di acara tersebut, “Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi Clubhouse. Kami sangat senang melihat antusiasme Clubhousers di Indonesia untuk berkumpul bersama, berbicara, mendengarkan, dan belajar satu sama lain secara real-time tentang berbagai topik. Dengan menyediakan pengaturan Bahasa Indonesia di aplikasi Clubhouse, kami berharap komunitas di Indonesia dapat menikmati Clubhouse dengan lebih mudah.”
Rohan Seth, Co-founder, dan CTO, Clubhouse, mengungkapkan bahwa “Sungguh luar biasa melihat antusiasme yang terus meningkat dari komunitas kami di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Setelah kami meluncurkan pengaturan berbagai bahasa lokal di Clubhouse, kami bersemangat untuk terus meluncurkan lebih banyak fitur yang dapat digunakan oleh komunitas internasional kami yang sedang berkembang.”
Pada acara tersebut, Aarthi Ramamurthy, Head of International Clubhouse, menyatakan bahwa “Clubhouse tidak akan ada artinya tanpa komunitas, dan kami senang melibatkan komunitas dalam proses pengembangan aplikasi ini melalui Town Halls dan New User Orientation atau Orientasi Pengguna Baru yang kami adakan setiap minggu.”
Tahun ini, Clubhouse meluncurkan beberapa pembaruan, termasuk menghadirkan fitur Backchannel. Pada September 2021, lebih dari 1 miliar pesan sudah terkirim melalui Backchannel. Selain itu, aplikasi ini juga memiliki fitur-fitur terbaru seperti Wave, Clubhouse Links, Clips,Pinned Links, dan Replays.
Untuk pembaruan produk, Clubhouse juga menyediakan Pencarian Universal, Audio Spasial, Mode Musik, dan fitur Pembayaran. Clubhouse juga meluncurkan Creator Commons, sebuah platform dimana para kreator dapat menemukan panduan yang mereka butuhkan untuk mendukung kesuksesan mereka di Clubhouse. Di sana terdapat juga tips-tips yang diberikan oleh Tim Clubhouse dan para kreator lainnya.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, menyampaikan dukungannya terhadap Clubhouse dan menyatakan, “Kami mengapresiasi dan mendukung Clubhouse sebagai tempat bagi masyarakat Indonesia untuk saling terhubung, berbagi aspirasi, mendiskusikan berbagai topik inspiratif, dan menciptakan dampak positif. Seperti yang kita ketahui bahwa di era digitalisasi saat ini, kehadiran media sosial secara signifikan dapat memberikan pengaruh positif bagi masyarakat.”
“Oleh karena itu, saya berharap masyarakat Indonesia dapat terus menggunakan Clubhouse dengan baik untuk saling berkolaborasi, membangun relasi, menambah wawasan, dan menyebarkan dampak positif ke ranah yang lebih luas seperti menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi.”
Dwika Putra, CEO ‘Riuh Renjana’ Creative Consultant dan Seorang Clubhouser, mengatakan, “Platform audio ini telah menarik perhatian saya sejak awal 2020, ketika Clubhouse pertama kali masuk ke Indonesia. Hal yang saya sukai dari Clubhouse adalah sifatnya yang spontan. Sebab, diskusi yang terjadi di Clubhouse dilakukan secara secara langsung, sehingga terasa lebih interaktif.”
“Karena, sekalipun sudah mempersiapkan teks atau jawaban, obrolan yang ada tetap otentik. Dengan begitu, kita menjadi lebih mudah mengetahui jati diri setiap orang dengan mendengarkan cara mereka berbicara, mengemukakan pendapat, dan menanggapi suatu hal.”
“Hal tersebutlah yang menurut saya sulit untuk ditemukan di platform lain. Clubhouse juga semakin menarik dengan adanya fitur-fitur terbaru, terutama pilihan pengaturan Bahasa Indonesia, sehingga memudahkan Clubhousers Indonesia untuk menikmati aplikasi ini secara maksimal.”
Secara Global, Clubhouse terus berkembang dengan lebih dari 700.000 ruang diskusi (room) berlangsung setiap hari dan orang menggunakan waktunya di Clubhouse selama rata-rata 70 menit setiap harinya.
Saat ini, Clubhouse dapat diunduh dan digunakan oleh pengguna iOS dan Android. Pada Juli 2021, aplikasi ini memutuskan untuk menghapus sistem ‘daftar tunggu’ dan telah membuka pintunya lebih lebar sehingga semua orang sekarang dapat bergabung dengan Clubhouse.