Sevenpreneur meluncurkan batch terbaru ‘The 100 million Blueprint’ untuk membantu entrepreneur mendapatkan omset 100 juta pertama mereka.
Memulai dan mengembangkan usaha di Indonesia, khususnya bagi pelaku UMKM, pasti dihadapkan dengan banyak tantangan seperti keterbatasan pengetahuan bisnis, kesulitan memperoleh modal, dan kurangnya network yang memadai. Tantangan ini sering kali menjadi hambatan utama bagi para pengusaha untuk bertahan dan berkembang di tengah ketatnya persaingan.
Data terbaru dari survei KIC yang dilaporkan CNBC Indonesia menunjukkan bahwa 76,2% pelaku UMKM optimis terhadap kondisi bisnis mereka pada tahun 2024, dengan harapan akan perbaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Optimisme ini muncul seiring dengan berbagai peluang pertumbuhan di sektor UMKM, namun tanpa strategi yang matang dan dukungan yang kuat, tantangan-tantangan yang ada tetap dapat menghambat perkembangan bisnis.
Sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia, Sevenpreneur meluncurkan batch terbaru dari program unggulannya, ‘The 100 Million Blueprint’, yang dirancang untuk membantu pengusaha mencapai target omzet hingga 100 juta rupiah.
Program ini menitikberatkan pada pembelajaran intensif, mentoring, dan kesempatan networking yang dirancang secara khusus untuk menjawab kebutuhan para entrepreneur pemula dalam membangun fondasi bisnis yang kokoh.
Mengatasi Tantangan UMKM dengan Strategi yang Tepat
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM, seperti pengelolaan keuangan, kualitas produk, dan manajemen sumber daya manusia, dapat menjadi hambatan signifikan dalam mencapai keberhasilan. Program ‘The 100 Million Blueprint’ telah membantu banyak pelaku usaha melalui pendekatan yang komprehensif, menggabungkan pelatihan langsung dengan pendampingan praktis.
Contoh nyata dampak dari program ini adalah Fitri, pengusaha di sektor Food & Beverage yang berhasil mengembangkan bisnisnya, OB Fried Chicken, dari usaha kecil menjadi jaringan yang terdiri dari 35 cabang.
Sebelum mengikuti program, Fitri mengalami kesulitan dalam pencatatan keuangan dan menjaga konsistensi produk karena kurangnya Standar Operasional Prosedur (SOP). Berkat pelatihan di Sevenpreneur, ia kini mampu membangun sistem operasional yang lebih efisien, memungkinkan ekspansi bisnis secara signifikan.
Reza Rahman, pendiri Gentanala, brand aksesori berbahan kayu dan resin, juga mengalami transformasi besar setelah mengikuti program. Sebelum bergabung, bisnis Reza stagnan, namun melalui pendampingan dalam menyusun strategi dan roadmap bisnis, pendapatannya meningkat hingga 400-500%.