“Masyarakat mencoba membuat benang dari serat daun nanas untuk dijadikan kain dan kami menjalin kolaborasi dengan usaha tenun. Hanya saja, serat itu baru digunakan untuk membuat motif-motif pada tenun khas Siak.”
“Motifnya kecil, karena daun nanas tidak panjang. Selain itu, belum ada mesin pemintal khusus. Jadi, mereka menggunakan campuran kain tenun benang biasa dan benang dari serat daun nanas,” kata Cerli, sambil menyebutkan bahwa paduan tenun itu dikenakan wakil bupati di gelaran fashion show pada Lancang Kuning Carnival.
Bukan oleh-oleh biasa
Cerli bercerita, nanas dengan varian bernama nanas mahkota siak merupakan salah satu tanaman yang ditanam oleh banyak petani Siak, karena berfungsi sebagai pencegah kebakaran. “Selain karena fungsinya yang bagus untuk lahan gambut, pemerintah juga ingin membuat kampanye nanas sebagai bahan pangan lokal, di samping padi dan jahe.”
Secara tradisional nanas sering dijadikan jeli, sirop, dan selai oleh kelompok wanita tani. Jika awalnya tidak ada standar kualitas, setelah mengikuti program KUBISA, pembuat produk dari nanas mulai bisa menjaga standar kualitasnya.
“Kami coba kembangkan lagi produk yang bisa dihasilkan dari nanas mahkota siak yang mengandung banyak air dengan citarasa asam manis segar. Kami berpikir, bagaimana jika dijadikan kemasan ready to drink? Sebab, saat Lebaran, warga Siak biasanya menyajikan minuman kaleng,” cerita Cerli.
Singkat cerita, meski awalnya terkendala karena mesin sewaan untuk membuat minuman kaleng ini agak kecil dan bahan baku kaleng terbilang mahal, minuman nanas dengan merek Pinaloka ini sangat disukai.
Digawangi oleh Cindi Shandoval, Pinaloka mengembangkan selai nanas menjadi selai isian dan selai oles. Agar perekonomian warga Siak meningkat, Pinaloka tetap mengambil produk dari kelompok wanita tani dalam bentuk sirop, yang kemudian diolah menjadi minuman kaleng, juga membeli buah nanas semua grade untuk membuat produk lain.
Untuk bolu kemojo, inovasi Santi tidak berhenti pada pergantian jenis tepung dari tepung terigu menjadi tepung bekatul. Karena bolu kemojo hanya mampu bertahan selama 7 hari, Santi ingin membuatnya lebih tahan lama.