Sebagai contoh, seorang ibu mempunyai usaha minuman jahe. Saat sesi inovasi, terbit gagasan memanfaatkan ampas jahe menjadi ting ting jahe. Sang anak yang mengikuti program KUBISA kemudian mengajak ibunya bergabung dalam timnya, sehingga bersama-sama mendapatkan ilmu.
SKELAS juga mengajak generasi muda kembali menyukai anyaman daun pandan. Sebab, tradisi menganyam sudah mulai jarang dipraktikkan. Hanya sedikit orang muda yang berminat menekuninya.
“Kami arahkan kembali anak muda untuk bisa menganyam agar bisa menambah pemasukan. Suwai juga kerap mengadakan pelatihan menganyam untuk orang muda, termasuk ke sekolah jenjang SMP, juga menggelar lomba menganyam,” kata Cerli.
Berdampak secara sosial dan ekonomi
SKELAS membuat program pelatihan tanpa mengenakan biaya sama sekali. Setiap tahun programnya serupa, tapi dengan penyesuaian yang lebih baik. Berita bagusnya, peserta dari tahun ke tahun terus meningkat. “Soalnya, peserta tahun sebelumnya yang sudah sukses dibuatkan success story. Sehingga, yang belum ikut jadi tertarik mencoba,” kata Cerli.
Yang menarik, sesi pelatihan inovasi produk terbagi menjadi beberapa bagian. Awalnya, mereka mendesain prototype produk, termasuk mendesain kemasan. Nantinya mereka merilis produk, sekaligus mempresentasikan produk yang inovatif.
“Saat pertama mendaftar, biasanya mereka belum memikirkan apa dampak produk yang mereka hasilkan terhadap usaha. Mereka belum tahu dampak yang ingin mereka ciptakan untuk usaha mereka. Kami kemudian membantu menghitung dampak sosial dan dampak ekonomi setiap usaha.”
“Dan, para UMKM ini memberikan dampak sangat baik terhadap perekonomian masyarakat sekitar,” kata Cerli, yang menyediakan ruang bagi para UMKM untuk menjual produk melalui website SKELAS.
Tidak berhenti pada pelatihan, SKELAS juga membantu dalam hal promosi dan pemasaran. Antara lain, menghubungan UMKM dengan sejumlah gerai oleh-oleh, juga toko bahan kue.
“Promosi produk-produk tersebut dilakukan melalui online, sebagian besar pembelinya adalah orang pemerintahan, dari luar Siak, Jawa, dan untuk suvenir di banyak kantor,” cerita Cerli, yang merasa senang karena respons pasar cukup baik terhadap produk inovasi tersebut. Skelas dan segenap pemangku kepentingan di Siak #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku yang lebih baik.
Tentang SKELAS
Sentra Kreatif Lestari Siak (Skelas) merupakan sebuah tempat sekaligus wadah bagi orang muda kreatif untuk berkreasi menuangkan ide-ide untuk menggali potensi unggulan Kabupaten Siak dengan tetap menjaga kelestarian alamnya. https://skelas.org/