Cara Menikmati Minuman Beralkohol
Spirit bukan sekadar minuman, tapi sebuah gaya hidup. A medium Vodka dried Martini — with a slice of lemon peel. Shaken and not stirred. Kalimat yang diucapkan James Bond, tokoh rekaan Ian Fleming menjadi karakter yang melekat bagaimana segelas Martini, salah satu cocktail yang paling populer di dunia, adalah juga sebuah positioning seorang jagoan masa kini.
Saya pernah terkagum-kagum ketika menikmati perjamuan makan malam, yang ditemani dengan cognac yang harganya USD3.500 per botol. Dengan isinya yang tidak lebih dari 700 ml, minuman premium itu hanya cukup untuk 20 gelas saja.
Minuman itu adalah L’Or de Jean Martell, merupakan produk dari seni yang unik, seni Martell tertinggi dan dikembangkan melalui kerja keras sang generasi penerus para cellar master. Botol L’Or de Jean Martell merupakan sebuah permata yang dibuat dan dihias dengan tangan adalah karya terbaik seorang master pembuat kristal di Cristal de Sevres.
Kekaguman seperti itu berulang kembali ketika saya hadir di acara Master of Spirits yang diadakan oleh Duty Free Shop (DFS) di Singapura, selang waktu berikutnya. Acara itu menampilkan berbagai macam pilihan wine dan spirit mewah untuk memenuhi setiap selera yang ada.
Di acara Master of Spirits tidak hanya pameran spirit terbaik di masing-masing kategori, para connoisseurs dan kolektor spirit, wine dan champagne dari seluruh dunia berkumpul. Bersama-sama mereka menemukan spirit paling langka dan eksklusif di dunia.
Memang banyak cara untuk menikmati minuman beralkohol, yang jauh dari sekadar mabuk-mabukan. Acara yang paling simpel adalah wine dinner, atau makan malam yang ditemani dengan minuman wine. Bisa berdua dalam format romantic dinner atau ramai-ramai dalam sebuah klub pecinta wine, misalnya.
Menikmati wine tanpa main course pun bukan sesuatu yang aneh saat ini. Nongkrong di bar, minum segelas riesling, ditemani dengan kudapan tortilla chips, bisa menjadi pilihan yang tepat. Tidak ubahnya seperti minum segelas bir, atau spirit.
Cocktail Party
Pada dasarnya minuman beralkohol itu dibagi menjadi tiga: wine, bir, dan spirit (nyaris semua minuman beralkohol masuk kategori ini). Di awal sudah disinggung tentang cocktail, ini adalah minuman beralkohol yang dicampur dengan minuman atau bahan-bahan lain yang beraroma.
Sebelum disajikan dalam gelas khusus koktail, minuman ini diaduk atau diguncang-guncang supaya bahan-bahannya tercampur. Minuman beralkohol yang sering dijadikan koktail adalah gin, wiski, rum, dan terutama vodka.
Menurut Jerry Thomas dalam buku Bartender’s Guide or How to Mix Drinks, bahan dasar resep koktail adalah minuman beralkohol yang dicampur dengan gula, air, dan bitters. Istilah koktail secara berangsur-angsur mengacu kepada hampir semua minuman campur yang mengandung alkohol.
Di zaman sekarang, koktail biasanya dibuat dari satu jenis atau lebih minuman beralkohol ditambah perisa berupa liqueur, sari buah, gula, madu, air, es, minuman karbonasi, susu, krim susu, rempah-rempah, bitters, dan sebagainya.
Belakangan ini, industri perhotelan rajin mengadakan cocktail party untuk menarik kalangan eksekutif yang bekerja di area sekitar. Berbeda dengan pesta afternoon tea, jenis ini diadakan dalam format standing party dan tak lagi dibatasi oleh waktu tertentu. Cheers!