“Empati menjadi salah satu masalah dalam berkomunikasi, apalagi di masa pandemi ini,” ujar M. Abie Zaidannas Suhud, Co-Founder dan CEO Pameo, dalam webinar series yang bertajuk “Strategi Komunikasi di Era Disrupsi”, yang diadakan Padusi, Sabtu, 31 Juli 2012.
Abie Zaidannas, pembicara tunggal di webinar tersebut, mempunyai latar belakang pendidikan Hubungan International di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Memulai kareirnya pada tahun 2016 hingga kini menjadi co-founder dan CEO dari perusahaan yang ia bangun sendiri yaitu Pameo.
Pameo pada awalnya terbentuk saat Abie masih kuliah. Bergaul di kalangan mahasiswa dan dosen di jurusan hubungan international ia terbiasa dengan “world class”, memandang permasalahan tidak sebatas lokal, tapi global. Dengan pemikiran itulah ia membangun Pameo. Dulu Pameo hanya terfokus pada desain digital, kini sudah merambat kepada strategi komunikasi digital.
Abie mengakui bahwa kini dengan adanya pandemi, kita semakin terbiasa dengan hand held device. Sebelum adanya pandemi aplikasi zoom dianggap aneh bagi sebagian besar masyarakat. Tetapi ketika Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia, nyaris semua orang terpaksa menggunakan aplikasi tersebut.
“Empati menjadi salah satu masalah dalam komunikasi. Bagaimana kita dapat berempati dengan seseorang yang tidak kita temui secara langsung, tanpa berjabat tangan kita harus melatih dan meningkatkan empati pada diri kita,” katanya.
Di talkshow yang dipandu Elizabeth Claudia dan Namita Marsya itu, Abie mengungkapkan bahwa pada era disrupsi ini kita dapat banyak mengikuti sebuah seminar, dalam satu hari kita dapat mendengar dua hingga tiga seminar atau bahkan kita dapat melakukan rapat pekerjaan hingga tiga kali dalam sehari. Intensitas kita pada setiap acara tersebutpun pasti terbagi-bagi.
Era disrupsi ini sering disebut menciptakan generasi pembual. Namun sebenarnya, era ini sangat berpeluang bagi semua golongan masyarakat yang bersungguh-sungguh. Sesuatu yang dulu di sebut “impossible” kini menjadi terwujud, sangat membuka peluang besar bagi masyarakat yang konsisten dan bersungguh-sungguh.
Abie memiliki tips dalam berkomunikasi di era disrupsi. Informasi yang detail menjadi kunci yang tepat dalam berkomunikasi. Namun harus tetap memperhatikan porsi setiap individu saat memberikan informasi. (Namita Marsya)