Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob
Menghadapi era digital, saat ini, banyak organisasi yang berlomba-lomba melakukan transformasi digital untuk dapat membawa organisasi mereka tetap bertahan dalam kompetisi bisnis yang semakin menantang. Para pemimpin pun sadar bahwa kunci sukses dalam transformasi ini sebenarnya adalah transformasi manusia-manusia di dalamnya
Digital transformation is not about technology, it is about people. Para pemimpin bisnis ini juga melihat kesuksesan organisasi yang mengedepankan user experience dan data driven customer experience dalam interaksi organisasi mereka dengan para pelanggannya melalui produk dan servis yang mereka berikan.
Namun, sejauh mana organisasi telah membangun employee experience dalam strategi manajemennya?
Mengingat peran penting karyawan sebagai kunci utama kesuksesan organisasi pada saat ini maupun masa mendatang, sejauh mana kita telah benar-benar mendalami employee experience ini dan mewujudkannya dalam berbagai keputusan strategis kita?
Ataukah tanpa disadari kita masih menggunakan pendekatan-pendekatan yang sama seperti zaman dulu meskipun sudah mengagung-agungkan slogan people centered dalam organisasi?
Apa sebenarnya yang diinginkan karyawan?
Covid-19 membuat karyawan lebih banyak memikirkan “aku”-nya sendiri; kebutuhannya akan keseimbangan kesejahteraan fisik dan psikis, jarak rumah-kantor yang semakin mengganggu sampai pada makna pekerjaan bagi eksistensinya di dunia ini. Namun, individu bekerja ini juga menyadari bahwa mereka pun harus berproduksi di dunia kerja.
Dalam dunia kerja yang mereka jalani ini juga terdapat individu-individu lain, yaitu tim kerja serta para pelanggannya. Jadi, ada tiga dimensi yang perlu kita pertimbangkan: aku, kita, dan dunia kerja. Mengapa “kita” harus diperhitungkan?
Sikap pemimpin, atasan, rekan kerja, sangat berpengaruh pada emosi dan mental individu. Budaya kerja perusahaan atau lembaga sangat dipengaruhi oleh sikap manusia di dalamnya.
Tiga unsur ini perlu berjalan secara sinkron dan harmonis. Individu memberikan dirinya kepada kelompok dalam bentuk engagement sekaligus berkontribusi kepada pekerjaan.