Suarakan Tantangan dan Gagasan untuk Pendidikan Indonesia

Dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional, Save the Children Indonesia menyelenggarakan “Dialog Anak bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia”.

Dialog ini bertujuan untuk memberikan ruang yang ramah dan aman bagi anak untuk menyuarakan pengalaman, tantangan selama pembelajaran jarak jauh serta risiko yang dihadapi anak-anak dan harapan anak terhadap pendidikan di Indonesia.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Dewan Penasehat Anak dan Kaum Muda, Children & Youth Advisory Network (CYAN) Save the Children Indonesia beserta seluruh juru kampanye anak yang tergabung dalam Gerakan #SaveOurEducation. Anak-anak tersebut merupakan perwakilan dari Provinsi Sulawesi Tengah, Jawa Barat, dan Yogyakarta.

“Dari sepertiga populasi yang didominasi anak-anak dan kaum muda, menjadikan anak sebagai aktor pembangunan yang penting dan mendasar. Anak merupakan pribadi yang berdaya, punya kemauan punya harapan, apalagi terkait isu-isu yang berkaitan dengannya. Sehingga tak ada kebijakan yang benar-benar berpihak dan berkelanjutan tanpa melibatkan anak di dalamnya. Sudah saatnya kita jadikan partisipasi anak yang bermakna sebagai tujuan dari pencapaian hak-haknya, karena ketika anak terlibat, anak terberdayakan,“ jelas Putri Gayatri, anggota Dewan Penasehat Anak dan Kaum Muda/CYAN Save the Children Indonesia.

Berbagai tantangan, harapan dan gagasan disampaikan oleh anak-anak dari masing -masing provinsi, mulai dari permasalahan akses yang tidak merata, sampai dengan kualitas pembelajaran yang didapat dan pentingnya peran orangtua serta guru dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Anak-anak juga berharap agar suara mereka dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan terkait isu pendidikan.

Pesan yang disampaikan oleh anak-anak memperkuat temuan studi global Save the Children pada 2020 yang dilakukan di 46 negara termasuk di Indonesia. Tercatat 8 dari 10 anak tidak dapat mengakses bahan pembelajaran yang memadai dan 4 dari 10 anak kesulitan memahami pekerjaan rumah selama PJJ.

“Selaras dengan tema Hardiknas 2021 kali ini yaitu serentak bergerak, wujudkan merdeka belajar, inisiasi anak-anak dan kamu muda ini merupakan bukti nyata dari tema tersebut,” tutur Dewi Sri Sumanah, Media & Brand Manager Save the Children Indonesia

Dewi juga menjelaskan bahwa dialog ini merupakan sebuah awal dari aksi nyata Gerakan #SaveOurEducation yang melibatkan anak-anak dan kaum muda sebagai pelopor gerakan.

“Semangat hak partisipasi anak yang bermakna kami terapkan dalam gerakan ini. Dari, untuk dan oleh anak memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas di lingkungan belajar yang aman baik luring maupun daring,” sambung Dewi.

10 Perangkat Smart Home Terbaik yang Wajib Anda Miliki di Tahun 2025

Teknologi rumah pintar atau smart home semakin berkembang pesat, menawarkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi yang semakin...

BINUS International Double Degree: How to Experience Studying Abroad in Indonesia

Many Indonesian high school graduates dream of getting an international education to secure more...

Dapatkan Peluang Kerja dan Karier dengan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP dari Startup Campus

Jakarta, 18 November 2024 – Tingkatkan daya saing di dunia kerja dengan sertifikasi BNSP dari...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here