Suci Amalia: Perjalanan Panjang Gadis Sumatra Membawa Inovasi untuk Masa Depan Desa Wisata

Kerja Tim dan Tekad yang Kuat

Perjalanan Suci menuju hackathon ini penuh dengan tantangan. Bagi Suci, keberangkatan ke Jakarta sendiri sudah menjadi pengalaman besar. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang jauh berbeda dari kampung halamannya di Sumatera.

“Aku sempat merasa takut waktu tiba di Jakarta sendiri. Banyak hal baru yang aku temui, tapi untungnya tim dari Maxy Academy sangat membantu,” kenangnya dengan senyum kecil.

Selama proses kompetisi, “The Innovators” menghadapi tekanan waktu yang sangat ketat. Dengan hanya tiga hari untuk menyelesaikan prototipe, setiap anggota tim memainkan peran penting. “Aku fokus di pembuatan wireframe dan desain UI, sementara teman-teman lain membantu copywriting dan persiapan presentasi. Meskipun capek, aku merasa bangga bisa menyelesaikannya bersama,” ujar Suci.

Keputusan tim untuk memfokuskan aplikasi pada fitur event berbasis gamifikasi menjadi salah satu langkah strategis yang mengubah arah perjalanan mereka. “Kami ingin aplikasi ini lebih personal dan menarik untuk anak muda, makanya kami tambahkan elemen gamifikasi. Harapannya, mereka termotivasi untuk ikut kegiatan desa dan membantu pembangunan komunitas,” tambah Suci.

Namun, jalan menuju keberhasilan tidak selalu mulus. Diskusi panjang dan debat sering terjadi, terutama ketika harus memutuskan prioritas fitur. “Awalnya kami punya banyak ide, mulai dari paket wisata hingga blog desa. Tapi karena waktu terbatas, kami harus memprioritaskan. Diskusi ini justru memperkuat kekompakan tim,” ungkapnya.

Pengalaman Berharga yang Tak Terlupakan

Hackathon ini memberikan lebih dari sekadar pengalaman kompetisi bagi Suci. Ia mendapatkan pelajaran berharga tentang pentingnya kerja sama tim, komunikasi yang efektif, dan manajemen waktu.

“Aku belajar bagaimana cara menyampaikan ide dengan jelas dan bekerja dalam tim meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda. Semua ini membuat aku jadi lebih percaya diri,” ungkapnya dengan rasa syukur.

Selain itu, interaksi dengan peserta lain di hackathon membuka wawasan baru tentang inovasi teknologi. “Bertemu dengan orang-orang hebat dari berbagai daerah memberikan inspirasi tersendiri. Aku jadi tahu bahwa banyak sekali cara kreatif untuk menyelesaikan masalah,” tambahnya.

Salah satu momen paling berkesan bagi Suci adalah saat harus mempresentasikan ide timnya di depan panel juri yang terdiri dari para ahli teknologi dan pengembangan komunitas.

“Aku sempat grogi, tapi dukungan dari teman-teman membuatku yakin. Prototipe yang kami buat berhasil berfungsi dengan baik, dan itu memberikan rasa lega yang luar biasa,” katanya. Pengalaman ini tidak hanya mengasah keterampilan teknisnya, tetapi juga membangun kepercayaan dirinya untuk menghadapi tantangan lebih besar di masa depan.

Port Academy Cetak Tenaga Kerja Profesional di Sektor Bongkar Muat

Port Academy, sebagai lembaga pelatihan terkemuka di Indonesia, telah berhasil mencetak ratusan tenaga kerja...

Perkuat Kerja Sama Maritim: Kunjungan INS Mysore ke Indonesia

Dalam rangka mempererat persahabatan dan kerja sama maritim, Laksamana Dinesh K. Tripathi, Kepala Staf...

Pabrik Trafo Bambang Djaja: Mengapa Menjadi Pilihan Utama di Industri?

Pabrik Trafo Bambang Djaja adalah pemimpin dalam industri trafo di Indonesia, dikenal karena kualitas...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here