Survei InsightAsia: Selain Pembayaran, Pengguna Mulai Gunakan E-Wallet untuk Mengelola Keuangan 

Kita lihat bahwa GoPay menempati posisi tertinggi pada kelima faktor pendorong di atas. Selanjutnya, dari pendapat dari para pengguna GoPay yang mengatakan bahwa mereka memiliki pengalaman yang baik dan menyenangkan (84%) selama menggunakan GoPay, berarti delivery atau pemenuhan kebutuhan ini dilakukan secara konsisten, terus-menerus. Jadi tidaklah mengherankan jika tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap GoPay mengungguli pemain dompet digital lainnya.

Hasil riset memperlihatkan GoPay mendapatkan kepuasan dari 84% konsumen, disusul oleh ShopeePay sebesar 80%, dan Dana sebesar 75%. Padahal, mayoritas responden (61%) menggunakan 2 hingga 3 platform e-wallet untuk pembayaran berbagai transaksi, baik online maupun offline.

Riset InsightAsia juga menemukan kecenderungan penggunaan dompet digital telah  berkembang dari sekadar pembayaran ke pengelolaan uang seperti transfer uang, menyediakan riwayat transaksi, dan fitur bayar belakangan atau paylater.

Ada 10 macam penggunaan dompet digital, paling besar adalah belanja di e-commerce, kemudian top-up pulsa telepon seluler, diikuti oleh transfer uang dalam platform, melihat riwayat transaksi, transfer bank, pesan kuliner, pembayaran tagihan, pembayaran offline pengeluaran rumah tangga dan paylater.

Olivia Samosir menambahkan, ”Hal ini menarik, bahwa perusahaan digital yang menaungi dompet digital dan e-commerce dalam satu atap jadi memiliki bonus tersendiri. Mereka memiliki potensi menjadi pemenang pasar karena menyediakan kelengkapan dan kemudahan bertransaksi, contohnya GoTo yang memiliki Tokopedia dan GoPay dalam satu ekosistem.”

Masa pandemi turut memicu pergeseran kebiasaan masyarakat ke transaksi non tunai. Upaya pembatasan interaksi antar-manusia juga memicu meningkatnya transaksi nontunai. Ini menjadikan peran uang elektronik yang semakin penting.

Nilai transaksi uang elektronik telah tumbuh pesat hingga 58,6% dalam satu tahun terakhir, dan volume transaksi meningkat 37,49% dengan nilai transaksi uang elektronik bulanan mencapai Rp35,1 triliun.

Di penghujung hasil riset InsightAsia menarik kesimpulan bahwa teknologi finansial, seperti e-wallet dan kode QR akan terus meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan membuka lebih banyak akses ke beragam aktivitas produktif.

Saat masyarakat memperluas penggunaan e-wallet dan QR, kondisi ini dipercaya akan membawa industri ke tingkat yang sama sekali baru. Hanya brand yang mampu memenuhi kebutuhan fintech masyarakat dan mewujudkan janjinya secara konsisten yang dapat memenangkan pasar di masa depan.

Missoni dan The Ritz-Carlton Hadirkan Missoni Resort Club Eksklusif di Bali

Perpaduan Desain Ikonik Italia dengan Keanggunan The Ritz-Carlton di Tepi Pantai Bali yang Menakjubkan Missoni...

Mengungkap Perkembangan AI di Indonesia: Tren, Tantangan, dan Masa Depan Cerah!

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah salah satu teknologi yang berkembang pesat di...

Crypto Narrative dan Masa Depan Kripto: Apa yang Bisa Kita Harapkan di 2025?

Crypto narrative adalah cerita, ide, atau kepercayaan yang mendorong tren di dunia kripto. Narasi...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here