Temuan riset juga menyoroti bahwa responden paling sering mengirimkan barang melalui belanja online berupa makanan (80%), lalu disusul dengan (50%) pakaian, (30%) Gadget, (23%), peralatan kesehatan dan obat-obatan, serta (20%) peralatan elektronik. Beda halnya dengan pengiriman barang pribadi, di mana barang yang paling sering dikirimkan menggunakan jasa pengiriman yakni pakaian (63%), makanan (46%), (25%) obat-obatan, (15%) gadget , (12%) peralatan elektronik.
Riset ini juga mengungkapkan metode pengiriman yang paling sering digunakan oleh responden yaitu dengan mengantarkan langsung barang ke cabang kurir terdekat, hal ini berlaku untuk pengiriman pribadi maupun belanja online. Namun, dari kedua jenis pengiriman tersebut memiliki perbedaan pada alasan menggunakan metodenya.
Mayoritas pengiriman pribadi (71%) lebih mementingkan pada nomor pelacakan fisik untuk pemantauan, dilanjut dengan efisiensi ongkos dan waktu (37%), beberapa tujuan pengiriman dan pesanan (28%), ongkos kirim terjangkau (27%), asuransi sehari sampai (24%), pantauan langsung melalui aplikasi (23%), beragam layanan pengiriman termasuk pengemasan paket (19%), wilayah pengiriman seluruh Indonesia (16%), layanan pengiriman 24 jam (14%), dan yang terakhir merupakan promosi pengiriman (10%).
Berbeda dengan pengiriman pribadi dalam belanja online alasan menggunakan metode tersebut, 71% responden lebih mempertimbangkan waktu dan biaya pengiriman yang efisien, nomor pelacakan fisik untuk pemantauan (62%), beragam layanan pengiriman termasuk pengemasan paket (38%), beberapa tujuan pengiriman dan pesanan (33%), asuransi sehari sampai (33%), layanan pengiriman 24 jam (29%), promosi pengiriman (29%), ongkos kirim terjangkau (29%), pantauan langsung melalui aplikasi (24%), dan yang terakhir merupakan wilayah pengiriman seluruh Indonesia sebesar 24%.
Preferensi Penjual untuk Pengiriman Barang
Pada riset ini juga melihat pandangan dari sisi penjual dengan mayoritas responden menjual beberapa barang yaitu pakaian (57%), makanan (44%), gawai (19%), barang elektronik (16%), obat-obatan dan alat kesehatan (16%).
Dalam pengiriman barang jualannya, mayoritas penjual menggunakan J&T Express (58%) disusul oleh JNE (45%), Shopee Express (28%), SiCepat (27%), Gosend (21%), GrabExpress (18%), TIKI (7%), Ninja Express (7%), Pos Indonesia (6%), Paxel (6%), Wahana (5%), Lalamove (2%) dan Indah Logistik (2%).
Sebanyak (63%) penjual memilih metode pengiriman barang secara pribadi di konter kurir terdekat yang memungkinkan mereka mendapatkan nomor pelacakan fisik secara langsung. Nomor pelacakan ini kemudian dapat diberikan kepada pelanggan agar mereka dapat memantau status kiriman mereka.
Motivasi utama penjual untuk menggunakan jasa kurir adalah keuntungan yang jelas dari pengiriman paket yang cepat kepada pelanggan mereka. Selain itu, mereka mempertimbangkan faktor-faktor seperti ketersediaan layanan kurir melalui platform toko online dan kemampuan menjangkau berbagai lokasi.