Olahraga ini membantu untuk menguatkan tulang belakang dan meningkatkan fleksibilitas tubuh. Juga, memberi manfaat bagi jantung.
Wushu dan tai chi sudah dianggap menjadi bagian dari seni bela diri, atau secara lebih luas kebudayaan Indonesia – meski asal-usulnya memang dari negeri China. Selain merupakan dari cabang olah raga, seni bela diri asal China itu – sebutlah taichi, wushu, waitankung, dan lain-lain, menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat Indonesia.
Entah kapan asal muasalnya, yang jelas, olah pernapasan yang ditambah tenaga dalam tersebut, kini bisa dijumpai di mana-mana. Banyak perkumpulan-perkumpulan lahir, di antaranya yang disebut di atas, Dong Yue Tai Ji Quan Indonesia.
Pada hakikatnya, tujuan senam dan olah spiritual tak terkecuali tai chi, adalah sama: menjaga kesehatan. Hanya saja, tai chi, wushu,d an waitankung, tidak sekadar menyehatkan, tapi konon juga menyembuhkan penyakit.
Bahkan dalam olah spiritual lebih tinggi lagi, latihan-latihan tai chi dipercaya bisa mengubah peserta menjadi orang yang sabar, rileks, tak gampang terjebak dalam konflik, dan bisa lebih pasrah kepada Yang Maha Pencipta.
Dalam bahasa mahaguru waitankung, Chang Chih-tung, tenaga yang diperoleh itu adalah berkat menyatunya langit dan bumi.
Boleh jadi ungkapan-ungkapan itu berlebihan. Tapi, bagi mereka yang mengalaminya hal itu rasanya memang nyata. Andreas Setiadi, misalnya, telah membuktikannya.
Pria berusia 65 tahun ini adalah penderita diabetes dan sudah pada tahap tiba-tiba bisa pingsan ketika jalan kaki di pagi hari satu-satunya olahraga yang dilakukannya setelah ia berhenti dari tenis dan golf. Sejak ia melakukan tai chi secara rutin, ia merasa lebih bugar, bahkan daya tahan tubuhnya meningkat.
Lagipula, kini, tren pengobatan menempuh jalur kembali ke alam. Apotek pun kini menyediakan jamu. Dalam suasana seperti ini, maklum saja bila olah spiritual dan sejenisnya menemukan lahan subur.
Memang, sebenarnya tak ada salahnya, sejauh tak ada yang merasa dirugikan. Bagi yang tak pernah berolahraga, melatih mengatur napas, apalagi bila disertai gerakan-gerakan, sedikit-banyak akan membuat tubuh terasa lebih segar.
Tai chi ternyata memiliki banyak manfaat. Selama berabad-abad, warga China menjaga kesehatan mereka dengan melakukan tai chi yang merupakan olahraga kombinasi dari meditasi, gerakan-gerakan lambat, dan pernapasan.
Tai chi juga membantu untuk menguatkan tulang belakang dan meningkatkan fleksibilitas tubuh. Namun, selain itu ternyata tai chi juga memberi manfaat bagi jantung.
Olahraga tai chi berefek setara dengan melakukan jalan cepat atau aerobik low-impact. “Bedanya, tai chi menggunakan cara yang lebih mudah bagi tubuh,” jelas Ruth Taylor-Piliae, Phd, RN, peneliti tai chi dan postdoctoral fellow di Stanford University School of Medicine.
Tai chi sangat cocok bagi orang-orang yang tidak mampu melakukan aktivitas berat.
“Sikap berdiri pada tai chi, mengharuskan kita untuk bisa memindahkan berat badan, dari satu kaki ke kaki yang lain. Dan kita harus menjaga pengendalian pada seluruh gerakan yang kita lakukan. Latihan ini akan membuat pikiran kita tetap fokus, meningkatkan keseimbangan, dan menguatkan tubuh,” tambah Taylor-Piliae.
Tai chi juga menawarkan berbagai khasiat besar bagi kesehatan kita. Tinjauan terbaru terhadap 47 studi yang dipublikasikan dalam the Archives of Internal Medicine, mengungkapkan tai chi mampu menurunkan tekanan darah, meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan, serta menurunkan kadar stres, kecemasan hingga depresi.
Dalam I-Ching (“Kitab Perubahan”), istilah tai chi berarti “puncak yang agung” dan juga diartikan “kosmos”.
Dalam karya klasik Wang Zong Yue, “Treatise on Tai Chi Chuan”, disebutkan bahwa tai chi lahir dari kehampaan; ia menghasilkan gerak dan ketenangan, dan merupakan induk dari yin dan yang. Ketika bergerak, ia memisah; ketika tenang, ia menyatu.
Tai chi tidak bisa dipisahkan dengan prinsip yin dan yang. Konsep yin dan yang merujuk pada dua aspek yang berbeda tetapi saling melengkapi. Segala sesuatu di dunia ini selalu mengandung unsur yin dan yang. Setiap yin mengandung yang dan setiap yang mengandung yin.
Sebagai contoh pada bayi, dia terlihat lemah (yin) tetapi memiliki detak jantung yang kuat (yang). Air terlihat sangat lembut (yin) tetapi mengandung kekuatan yang sangat dahsyat (yang).
Demikian juga dengan tai chi. Yin dan yang dalam tai chi diwujudkan dalam empat aspek: bentuk, latihan tenaga, aplikasi, dan teori.
Dalam tai chi, biasanya gerakan sangat lamban, anggun, dan berwibawa, berbeda dengan gerakan dalam Shaolin atau ilmu keras lain. Tetapi dalam penerapannya, tai chi dilakukan dengan cepat dan bertenaga.
Jadi, ada unsur harmoni yin (lambat dan berwibawa) dan yang (cepat dan bertenaga). Aspek yang diwujudkan dalam gerak tangan sirkuler dan eksternal, dan aspek Yin diwujudkan dalam pengaturan pernapasan dan visualisasi.
Jika kita hanya mempraktekkan bentuk tetapi tidak mengembangkan tenaga berarti kita hanya mengembangkan unsur yang dengan mengabaikan yin. Ketenangan, akal, dan ketrampilan diwakili oleh yin, dan gerakan, tubuh, dan penerapan diwakili oleh yang. (Burhan Abe)