Tanggung Jawab

Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob

Kata tanggung jawab kita gunakan sehari hari, baik dalam pekerjaan maupun di lingkungan keluarga. Sejak kecil anak-anak diajarkan untuk bertanggung jawab dengan merapihkan mainan yang sudah dipakai, mengembalikan barang yang dipinjam, sampai mencuci piring makannya sendiri.

Ketika seorang karyawan ditunjuk untuk menduduki posisi tertentu, ia tentu akan menanyakan ruang lingkup tanggung jawabnya sejauh apa, sampai dengan angka target yang diharapkan perusahaan terhadapnya. Dari sini sepertinya konsep tanggung jawab cukup jelas dipahami.

Namun, pertanyaannya adalah bagaimana seorang individu menghidupkan tanggung jawab dalam dirinya sampai menjadi pribadi yang bisa diandalkan?

Kita sering melihat atasan yang bisa tetap tenang seolah-olah tidak berurusan dengan kesalahan anak buahnya. Bahkan ketika anak buah dipecat, ia sendiri pun tidak merasa bertanggung jawab terhadap situasi tersebut.

Ada juga orang yang selalu jeli melihat kesalahan orang lain, tetapi tidak berusaha mengkaitkan situasi tersebut dengan dirinya, seolah-olah dia memang terpisah dari situasi tersebut.

Bagaimana orang bisa mengembangkan pribadi tanpa rasa tanggung jawab seperti ini? Ternyata rasa tanggung jawab tidak bisa diemban dengan cara menempelkannya begitu saja ke pribadi kita. Responsibility is about more than being able to dress yourself properly.

Ada banyak individu yang tidak mengembangkan tanggung jawab dirinya dengan konsisten dan progresif. Bahkan yang cukup pintar malah bisa menemukan alasan ketidakmampuannya ini.

Ada seorang dewasa muda yang membuat alasan bahwa ia mencuri uang ibunya karena kurang perhatian dan membutuhkan kasih sayang. Alasan ini bisa membuat orang iba dan mencoba berempati dengan dirinya.

Dengan cara ini si pelaku berhasil untuk tidak bersusah payah merasakan konflik dan benturan yang sebenarnya bisa membuatnya menarik pelajaran bagi perkembangan pribadinya.

Ada juga individu yang tidak bisa bekerja dengan akuntabilitas yang tuntas, tidak memiliki inisiatif dan terus menerus menghindari tanggung jawab yang berat.

Umana Bali, LXR Rayakan Ulang Tahun Pertama dengan Perayaan Spesial Selama 3 Hari

Umana Bali, properti dari LXR Hotels & Resorts, baru saja merayakan ulang tahun pertamanya...

89% Generasi Milenial dan Gen Z Optimis pada Masa Depan

Meskipun Keduanya Mengkhawatirkan Pekerjaan, Pendidikan, dan KesehatanDi Indonesia, ketika berbicara terkait masa depan Generasi...

Kenalkan AI dalam Strategi Digital Marketing, MAXY Academy Gelar Webinar SEO dengan AI Gratis

Surabaya, 18 November 2024 – "SEO bukan hanya soal kata kunci, tetapi bagaimana kita...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here