Orang akan bersikap kepada kita berdasarkan pemahaman mereka mengenai diri kita. Bila kita dikenal sebagai orang yang keras, orang mungkin akan lebih tertutup atau menjaga jarak dengan kita apalagi kalau ada permasalahan.
Meski kita mungkin menganggap diri kita adalah orang lemah lembut yang hanya ingin bersikap tegas sesekali. Hal ini berarti bahwa kesan yang kita berikan kepada orang lain adalah sesuatu yang memang sangat penting dan dapat menunjang kesuksesan kita dalam berhubungan dengan pihak lain.
Beretiket di dunia daring
Seperti halnya pertemuan tatap muka ketika orang dinilai dengan sikap tubuh yang ia tampilkan, cara dia dalam memberikan perhatian pada orang lain, demikian pula dalam dunia daring.
Memang dalam dunia daring, interaksi yang terjadi bisa saja lebih banyak lewat tulisan. Untuk itu, kita memang perlu memperhatikan gaya penulisan kita lewat komunikasi-komunikasi daring dengan lebih saksama untuk menghindari kesalahpahaman.
Jawaban singkat seadanya setelah pihak lain menuliskan pesan dengan panjang lebar dan lengkap, dapat menimbulkan kesan Anda tidak menganggap penting pesan atau bahkan diri si penulis. Apalagi menunda-nunda memberikan respons sementara Anda terlihat online terus. Bisa jadi Anda memang sedang sibuk.
Namun, karena mereka tidak mungkin bisa mengetahuinya karena tidak berada dalam satu area bekerja, sebaiknya Anda memberikan respons singkat bahwa Anda sedang sibuk dan berjanji menanggapi saat Anda sudah lebih lowong. Memenuhi janji juga merupakan bentuk komitmen diri dan respek Anda terhadap pihak lain.
Penggunaan penekanan tulisan yang tidak pada tempatnya seperti huruf kapital, ditebalkan, atau kata bergaris bawah juga dapat menimbulkan kesan kasar kepada pihak lain. Penggunaan emoticon pun perlu diperhatikan dengan baik untuk menghindari kesalahpahaman.
Kita perlu memastikan terlebih dahulu konteks dari tulisan itu, makna dari emoticon yang digunakan, dan tingkat kedekatan hubungan kita dengan pihak lain dalam komunikasi bisnis ini. Yang paling aman adalah selalu memulai dengan tingkat formalitas yang paling tinggi sambil melihat respons lawan bicara kita untuk menyesuaikan sejauh mana kita dapat menurunkan formalitas itu.
Mengingat intensitas komunikasi daring ini semakin luas dalam interaksi kita sehari-hari, tidak jarang kita pun sesekali melemparkan lelucon dalam komunikasi daring ini untuk lebih mengakrabkan suasana.
Pastikan bahwa lelucon yang kita sampaikan tidak ditangkap dengan cara yang berbeda oleh pihak lain. Boleh saja kita juga menambahkan penjelasan “hanya bercanda lho” untuk memastikan pihak lain tidak salah tangkap.