Tebar Pengaruh

Pertama, kita harus sadar bahwa rasa percaya diri itu juga bisa menular. Bila pemimpin tidak memiliki rasa percaya pada dirinya sendiri, bagaimana ia dapat meyakinkan orang lain untuk percaya padanya dan mengikuti instruksinya?

Banyak orang merasa bisa menjadi percaya diri bila ia mendapat wewenang dan jabatan yang memadai. Nyatanya, kepercayaan diri tidak berhubungan dengan kepemilikan harta, status sosial, atau apa pun juga di luar dirinya. Ia justru harus bisa melihat dirinya apa adanya, baik kekuatan maupun kelemahannya.

Kelemahan bukan sesuatu yang harus ditutup-tutupi, kekuatan pun bukan sesuatu yang harus digembargemborkan, apalagi menutupi kelemahan dengan menonjolkan kekuatan. Dia yang terbuka dengan masukan akan bersemangat untuk mengubah diri menjadi lebih baik.

Dengan kesadaran penuh melihat diri sendiri apa adanya, ia pun dapat melihat kekuatan dan kelemahan anggota tim nya apa adanya, menerima, dan mendorong mereka untuk bertumbuh lebih baik. Penerimaan diri inilah yang membuatnya tampil percaya diri tanpa kesombongan, serta juga membuat ia mampu mendorong timbul rasa percaya diri bawahannya.

Orang dengan awareness yang kuat dapat melihat dari berbagai sudut pandang, bukan dari kacamata dirinya saja.

Kekuatan hubungan interpersonal

Keterampilan utama yang harus dimiliki pemimpin adalah membangun hubungan interpersonal, terutama dengan bawahannya. Dalam mempengaruhi orang lain, kita harus peka terhadap mood, sikap, dan pemikiran mereka.

Apa yang memotivasi mereka, apa yang membuat mereka khawatir, dan apa aspirasi mereka. Kita memang perlu kritis terhadap kualitas pekerjaan yang menurun, kecepatan yang melambat. Namun, sekedar mengkritisi tanpa memahami apa yang terjadi di lapangan justru akan membangun jarak antara kita dengan tim.

Pemimpin juga perlu meyakinkan bawahan bahwa ia akan melindungi mereka dari kesalahan yang mungkin terjadi di lapangan, membangun rasa aman mereka untuk berani berinovasi, dan menembus batas. Untuk itu, pemimpin juga perlu peka terhadap caranya berkomunikasi dengan anak buahnya.

Banyak orang kurang menyadari bahwa nada dan kata-kata yang digunakan dalam berkomunikasi sering memberikan dampak yang berbeda. Ada pertanyaan yang merangsang rasa ingin tahu, namun ada juga pertanyaan yang dapat membuat orang terpojok dan merasa dihakimi. Kita perlu belajar untuk mengajukan pertanyaan yang tidak membuat anggota tim menjadi defensive sehingga tidak memberikan seluruh hatinya di tempat kerja.

Kekuatan mendengar

Seseorang diangkat menjadi pemimpin karena dinilai memiliki kemampuan yang lebih daripada anggota timnya. Bisa karena pengalaman yang lebih lama, wawasan yang lebih luas, maupun kompetensi yang dianggap lebih mumpuni.

Gyukatsu Kyoto Katsugyu Hadir di AEON Mall Deltamas Cikarang

Setelah sukses dengan cabang perdana di Jakarta, Gyukatsu Kyoto Katsugyu kini membuka cabang keduanya di AEON...

WSBP Terima Penghargaan Best Corporate Secretary Awards 2024

WSBP kembali menunjukkan kinerja luar biasa dengan menerima penghargaan Indonesia Best Corporate Secretary Awards...

Ayana Residences Memperkenalkan Alamanda Tower 

Perpaduan Kemewahan dengan Gaya Hidup Berkelanjutan di BaliAyana Residences, residensial pertama di Bali yang terintegrasi...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here