The Legacy

Ramadhan Sananta, Rifda Irfanaluthfi, dan Yudha Saputera menceritakan tekanan yang dihadapi sebagai atlet dalam video dokumenter ‘The Legacy’ karya Adidas Indonesia dan Makna Talks 

Adidas bersama Makna Talks, media lokal terkemuka yang kerap mengangkat profil-profil ternama Indonesia, mengundang tiga atlet nasional dari cabang yang berbeda.

Mereka adalah Ramadhan Sanantha, atlet muda yang tergabung dalam tim nasional sepak bola Indonesia, Rifda IrfanaLuthfi, atlet senam ritmik pertama Indonesia yang berhasil lolos kualifikasi olimpiade, serta Yudha Saputera, atlet basket Indonesia yang berhasil mengharumkan nama negara dalam perhelatan basket internasional, untuk membagikan cerita di balik layar saat mereka membela tanah air. 

Dalam video berdurasi 30 menit, ketiga atlet kebanggaan negeri ini menceritakan awal mula terjunnya mereka dalam dunia olahraga serta apa saja tantangan yang mereka hadapi selama membela nama Indonesia. Dipandu oleh host kenamaan, Iyas Lawrence, mereka mengungkapkan tekanan-tekanan yang belum pernah mereka utarakan sebelumnya di platform lain. 

Mengenai tekanan, Adidas berupaya untuk membantu para atlet dan pegiat olahraga untuk terbebas dari mindset yang penuh tekanan yang dapat menghambat performa mereka. Sejalan dengan hal tersebut, Adidas global juga baru saja merilis penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa tekanan memiliki pengaruh signifikan terhadap ketertarikan generasi muda pada olahraga, yang berdampak pada berkurangnya partisipasi secara keseluruhan. 

Untuk membantu mengatasi kesenjangan ini, Adidas global bekerja sama dengan ilmuwan neurosains terkemuka, Neuro11, untuk menguraikan bagaimana dan mengapa tekanan negatif bisa menghambat performa, sekaligus memberikan panduan tentang cara atlet dari semua level bisa mengatasi tekanan tersebut. 

Adidas mengaplikasikan neurosains untuk memahami bagaimana atlet terbaik di dunia mengelola tekanan. Dengan informasi unik dari para atlet ini, serta slogan positif Adidas – You Got This – Adidas bertujuan untuk membantu atlet mengatasi tekanan dan meraih potensi mereka dalam olahraga. 

Yudha Saputera

Mereka merekam dan menganalisis pembacaan otak para atlet tersebut selama momen-momen bertekanan tinggi. Penelitian ini melibatkan pemenang Piala Dunia FIFA 2022 Emiliano Martínez, juara Ryder Cup 2023 Ludvig Åberg, peraih delapan kali WNBA All- Star Nneka Ogwumike, rising star golf Rose Zhang, dan pemain depan bintang WSL Stina Blackstenius. 

Ketika berbicara mengenai tekanan yang dialaminya, Ramadhan Sananta mengatakan, “Saya selalu motivasi diri untuk selalu semangat, selalu fokus. Karena mungkin di menit-menit akhir, kita bisa memutarbalikan keadaan dan bisa bikin pertandingan ini menang atau bisa mencetak gol.” 

Lintasarta Perkuat Fungsi AI Factory untuk Mewujudkan Kedaulatan Digital Indonesia

Jakarta, 19 November 2024 – Lintasarta turut mengambil bagian dalam mewujudkan kedaulatan digital Indonesia....

Indogo.id Luncurkan Program LenMars untuk Tracking Customer Journey di Bidang Marketing

Indogo.id, perusahaan terkemuka dalam bidang manufaktur perangkat lunak, dengan bangga mengumumkan peluncuran program terbaru...

10 Perangkat Smart Home Terbaik 2025 yang Wajib Anda Miliki

Teknologi rumah pintar atau smart home semakin berkembang pesat, menawarkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi yang semakin...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here