Tiga Golongan Manusia

Monday Moneyfest

“Gimana sih caranya bisa kayak orang orang, punya duit buat jalan jalan belanja belenji kuliner sana sini?”

Ini adalah pertanyaan standar yang bisa dipastikan muncul saat ngobrol dengan teman teman, kerabat, dan sejawat. Saya selalu menjawab balik dengan pertanyaan, kamu masuk golongan manusia yang mana? Golongan 1, 2, atau 3?

Jadi, di dunia ini ada tiga golongan yang mencerminkan kualitas kesejahteraan finansial manusia. Mari simak, Anda termasuk golongan mana.

Golongan 1 – ‘MENYISIHKAN’

Orang ini saat income-nya masuk langsung memotong atau menyisihkan sebagian dari uangnya untuk antisipasi kejadian di masa depan yang terjadinya mendadak dan perlu biaya besar, misalnya biaya untuk berobat karena sakit. Jika uangnya masih ada sisa, baru dipakai untuk memenuhi keinginan, misalnya liburan.

Golongan ‘Menyisihkan’ ini meski secara penampilan terlihat biasa biasa saja dan tidak kinclong, tapi mereka ini yang paling punya peace-of-mind karena tidak perlu cemas jika sesuatu terjadi di masa depan. Secara umum, golongan ini nyaris aman dan paling siap menghadapi tantangan jika terjadi rusuh finansial.

Golongan 2 – ‘MENYISAKAN’

Mereka ini mengutamakan gaya hidup yang nyaman, right here right now. Bagi mereka masa depan bukan sesuatu yang perlu diprioritaskan, yang penting gaya hidup moncer, keamanan masa depan lihat saja nanti. Apa yang akan terjadi, terjadilah! itulah motto hidup golongan ini.

Mereka ini penampilannya sering bikin mata silau, saking keren dan bermereknya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tapi di balik itu hidup mereka sejatinya rapuh seperti menghuni istana pasir. Datang sedikit saja kejadian darurat yang membutuhkan dana, akan membuat mereka kalang kabut karena mereka tidak punya jaring pengaman bernama dana darurat.

Golongan 3 – ‘MENYUSAHKAN’

Golongan ini dihuni oleh spesies paling payah dan anehnya populasinya terbanyak di antara Golongan 1 dan Golongan 2. Jangan tanya uang atau pendapatan mereka yang termasuk tipis dan kurus, mereka bahkan malas memutar otak atau menyambut peluang untuk menambah income.

Gali satu lubang utang baru dan tutup lubang utang yang lama adalah pola atau cara mereka membayar gaya hidup dan biaya hidup mereka. Orang orang di dalam populasi ini tak hanya menyusahkan dirinya sendiri namun juga berpotensi menjadi beban keluarga dan lingkungannya.

Golongan 2 dan Golongan 3 ini tidak memiliki konsep ‘menyisakan’ uang untuk ditabung menjadi dana darurat, karena mereka adalah orang yang seringnya ‘menyusahkan’ orang lain , keluarga, dan lingkungan sekitarnya.

Oleh Susan Djokosudirgo

Untuk diskusi gratis cara menjadi manusia Golongan 1, silakan japri ke IG @susandjoko

Harga Emas Sentuh $2.600, The Fed Hambat Kenaikan Lebih Lanjut

Harga emas (XAU/USD) kembali menunjukkan pergerakan positif setelah berhasil menembus level $2.600 per ounce...

Penyaluran FLPP Capai 179.917 Unit Rumah hinggaa Oktober 2024: Program Perumahan untuk Masyarakat dan Inovasi Produk dalam Sektor Properti

Pencapaian penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga akhir Oktober 2024, yang telah mencapai...

HAM Jakarta Rayakan HUT ke-17 dengan Tema “Love & Togetherness”

Himpunan Anak Media Jakarta (HAM Jakarta) memasuki usia remaja. Mencapai 17 tahun perjalanan bukan...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here