“Kami belajar banyak dari perbedaan kami, mulai dari formulasi produk hingga strategi pemasaran. Hal ini membantu kami menciptakan produk lipbalm yang unik dan relevan dengan kebutuhan pasar,” jelas Nisya.
Tahap konsultasi ini merupakan bagian dari proses pre-immersion dalam Program Wirausaha Merdeka, di mana mahasiswa menyusun strategi bisnis dan memperdalam pemahaman tentang pasar sebelum memulai uji coba produk secara langsung di pasar dalam tahap immersion. Tahap immersion ini diharapkan dapat menguji efektivitas produk dan strategi pemasaran yang telah dirancang.
Dengan tekad kuat, Bima dan tim berharap bahwa produk lipbalm ini dapat membawa dampak positif dan memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia. “Kami tidak ingin berhenti pada ide saja. Harapan kami, lipbalm ini dapat menjadi produk yang diminati dan memberikan manfaat bagi banyak orang, terutama di kalangan anak muda,” tutup Bima dengan optimis.
Untuk mengikuti perkembangan ide bisnis ini dan program lainnya, kunjungi sosial media atau blog Maxy Academy, di mana perjalanan inovasi dan inspirasi mahasiswa terus dibagikan.
Tentang Maxy Academy
Maxy Academy adalah lembaga pendidikan teknologi yang berfokus pada pengembangan AI dan blockchain. Maxy Academy bertujuan menciptakan ekosistem pembelajaran Digital Skills dan Entrepreneurship yang memungkinkan mahasiswa untuk sertifikasi upskilling dan penempatan magang.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES.