Jika berhasil menjadi bagian dari kompetisi lari trail paling prestisius di dunia ini, akan membuat Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba semakin dikenal sebagai daerah pariwisata berkelas dunia. Tidak mudah memang, tetapi dengan komitmen dari pemerintah serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat, TOTK diyakini masuk dalam kalender ajang lari internasional itu,” papar Jimmy Panjaitan.
Untuk itu, dalam pelaksanaan TOTK ini, BPODT menggandeng Creation Sport Division sebagai event organizer memberikan pengalaman yang baru bagi peserta.
Menawarkan lebih dari acara lari lintas alam
Pengalaman berlari di Danau Toba memang momen tak terlupakan. TOTK menawarkan pemandangan alam Geopark Toba Caldera yang luar biasa dengan gunung, danau, sungai, dan desa yang tidak bisa ditemui peserta di tempat lain.
Para pelari juga bisa menikmati cerita kebudayaan suku Batak dengan mengikuti jalur migrasi raja-raja Batak zaman dahulu, dan pemandangan indah dari ikon legendaris Batak, Gunung Pusuk Buhit, yang dalam mitologi Batak diceritakan sebagai tempat kelahiran suku Batak.
Rasa senang dan puas juga dirasakan para peserta dan masyarakat. Seluruh peserta khususnya peserta dari kategori 50K dan 27K menyatakan merasa sangat puas dan ingin kembali lagi untuk mengikuti TOTK tahun depan bahkan langsung menanyakan tanggal penyelenggaraan TOTK tahun 2025.
Hendra Lim, salah satu peserta TOTK dari Kota Medan menjelaskan bagaimana keindahan alam serta penyelenggaraan kegiatan yang teratur rapi, membuat TOTK Zero Edition ini jadi pengalaman lari yang sangat memuaskan, sangat berkesan, dan tak terlupakan.
“Rute yang dilalui sangat indah, penataan track rapi, dan menantang. Lari sambil melewati gunung, sungai, turunan dan tanjakan, sampai air terjun, lelah karena berlari jadi tidak terasa karena pemandangannya menawan,” ungkap Hendra.
Thimo Kilberth, peserta TOTK dari Jerman juga memuji pelaksanaan TOTK. “Selama berlari kami juga merasa aman dan nyaman karena marking yang rapat, jelas serta marshall yang sangat membantu, akomodatif, dan ada di tiap persimpangan.”