Revolusi industri 4. 0 dengan era digital di mana nyaris segala aktivitas terintegrasi dengan internet serta memakai big data. Era ini menghadirkan perusahaan baru yang tidak besar, tetapi bergerak secepat kilat.
Jurnalis senior ini pada setuju, di kala ini bukan lagi masa yang pas bila cuma berkutat di industri data selaku wartawan saja, tanpa skill lain. Itulah antara lain topik percakapan santai yang mengemuka di sebuah coffee shop di kawasan BSD City, Tangerang.
“Di samping timbulnya industri baru, banyak pekerjaan yang digantikan oleh robot. Dengan demikian, tiap orang wajib menekuni keahlian baru lagi supaya tidak tergantikan,” kata S. S. Budi Rahardjo, Pimpinan Forum Pimpinan Media Digital Indonesia.
Sementara itu Burhan Abe, laki-laki yang lagi mempersiapkan aplikasi supaya goes party kian gampang. Founder beberapa media daring ini, di antaranya MALE.co.id dan Padusi.id, ParentsGuide.com ini kini sedang merancang Klabbe, a fun party experiences at your fingers tip.
Terdapat pula Mas Soegeng, owner biro iklan terkemuka yang pernah meng-handle KAI, dan sebagian BUMN lain. Laki- laki yang masih giat menulis ini, juga pengusaha di bidang otomotif dengan membuka salon mobil, serta memiliki beberapa media online.
Mas Soegeng ditemani Yul Adriansyah, content creator serta coach untuk kursus tanaman hidroponik yang pula Pemred Hariankami.com.
Mereka saling sharing tentang perkembagan bisnis digital terbaru beserta arah dan kecenderungannya.
Yup, dalam suasana di masa pandemi serta di era digitalisasi membuat sebagian pekerjaan serta usaha baru banyak memanfaatkan internet dan teknologi informasi. Misalnya toko konvensional berganti jadi online shop ataupun transportasi saat ini telah dapat dipesan secara online.
Di masa pandemi, tren pekerjaan pun berganti dari bekerja di kantor jadi bekerja dari rumah (work from home) dengan mengandalkan internet.
Berikut percakapan mereka tentang sebagian pekerjaan-pekerjaan baru tersebut, di antara lain. Siapa ketahui dapat menginsipirasi siapa saja yang lagi masa transisi.
1. Konten Kreator
Bekerja dengan membuat konten yang menarik dengan topik tertentu. Pekerjaan ini mempraktikkan model bisnis yang bekerja sama dengan brand- brand tertentu buat mempromosikan sesuatu produk.
Jadi seseorang konten kreator memerlukan keahlian dalam menulis, videografi, fotografi, serta ilustrasi. Platform yang digunakan dapat YouTube, Instagram, ataupun Tiktok.
2. Aplikasi Engineer
Orang yang berprofesi ini pekerjaannya adalah membangun suatu sistem pada suatu aplikasi, website, ataupun cloud.
Keahlian yang diperlukan yakni pemrograman beserta bahasanya. Biasanya, di masa digital ini aplikasi engineer bekerja pada start-up ataupun korporasi besar.
3. Social Media Specialist
Nyaris seragam dengan kreator konten, social media specialist bertugas mengelola serta membuat konten media sosial untuk industri.
Keahlian dari social media specialist termasuk di antaranya analisa tren, dan strategi kampanye buat menarik audiens. Mereka ini bekerja untuk semua platform media sosial yang ada.
4. Informasi Analyst
Bekerja menganalisis seluruh perihal yang berhubungan dengan informasi serta bertanggung jawab menerjemahkan informasi tersebut.
Hasil kesimpulannya informasi bisa diolah serta dijadikan laporan buat menolong proses manajemen serta pengolahan informasi industri.
Informasi Analyst ini diperuntukan buat tingkatkan keuntungan, serta kredibilitas dari industri. Umumnya keahlian yang diperlukan Informasi Analyst ialah statistik serta matematika, dan visualisasi informasi.
Dengan tren pekerjaan tersebut, kita wajib sanggup menciptakan pekerjaan yang pas. Triknya dengan menguasai kelebihan serta kelemahan dari diri kita sendiri,” ujar S. S. Budi Raharjo, yang menjabat CEO majalah eksekutif MATRA cetak ini.
Budi Jojo yang juga aktif di Densus Digital, di cyber security multystake holder ini menuturkan, pilihlah pekerjaan yang lebih condong kepada kelebihan. Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahan.
Perlu melakukan riset terhadap suatu perusahaan atau profesi yang ingin dituju sesuai dengan skill yang dimiliki, mengembangkan skill yang ada, dan membangun skill baru.
Dengan demikian, kita juga dapat membangun jejaring atau network untuk mencari peluang yang lebih luas lagi dalam pekerjaan.
Bagaimana perspektif mereka yang hadir ketika membicarakan artificial intelligence atau kecerdasan buatan buatan, mulai dari utopia di mana mesin dianggap menciptakan keajaiban, hingga apa yang dilakukan ketika mesin melakukan semuanya.
Di tengah perkembangan NFT, Metaverse dan tetap melaju di sebuah dunia yang penuh AI, Algoritma, Bots dan Big Data.
Maka, kita perlu merancang pola pikir dan merancang kembali bisnis kita. Bahkan, ketika mesin dapat melakukan segalanya, manusia tetap menjadi faktor X yang utama. Siapkah Anda? (Berita Senator)