Vaksin Influenza untuk Semua

  • Penyakit akibat infeksi virus influenza berbeda dengan batuk pilek karena selesma dan biasanya lebih berat. Meski kerap dianggap ringan, influenza adalah penyakit yang mudah menular dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, hingga menyebabkan kematian.
  • World Health Organization memperkirakan ada sekitar 500.000 kasus kematian akibat influenza di dunia dan 70 persen dari kasus kematian tersebut dialami oleh lansia. 
  • Pencegahan influenza dapat dilakukan melalui vaksinasi yang harus dilakukan setiap tahun terutama bagi individu lanjut usia, tenaga kesehatan, penderita penyakit kronis seperti diabetes, saluran pernapasan, dan penderita penyakit kardiovaskuler. 
  • Vaksinasi influenza pada penderita kardiovaskuler dapat menurunkan risiko serangan jantung hingga 67% dan menurunkan risiko stroke sebanyak 24%.

Masih mengangap influenza adalah penyakit ringan? Faktanya, data WHO menyebutkan bahwa influenza menyebabkan 500.000 kematian setiap tahunnya dan 70 persen dari kasus kematian tersebut dialami oleh lansia. Perlu diketahui bahwa influenza merupakan penyakit saluran napas akut yang mudah menular dan virusnya telah menyebar hingga ke seluruh penjuru dunia. Mudahnya penularan virus influenza yang dapat terjadi melalui udara dan percikan ludah akibat kontak langsung dari seseorang yang sudah lebih dulu terinfeksi membuat penyebaran virus ini menjadi tidak terbendung. 

Pencegahan influenza dapat dilakukan melalui vaksinasi yang harus dilakukan setiap tahun. Namun, rendahnya kesadaran masyarakat mengenai upaya pencegahan menyebabkan influenza masih menjadi masalah kesehatan utama. 

Joselito Sta. Ana, MD., President Director Sanofi Indonesia dan General Manager Sanofi Pasteur Indonesia mengatakan, “Sebagai pemimpin industri vaksin di dunia, pasien adalah fokus utama Sanofi Pasteur. Setiap orang dan termasuk orang yang sehat sekali pun, berisiko terinfeksi influenza. Untuk memberikan pemahaman yang tepat mengenai influenza, risiko komplikasi yang bisa terjadi dan upaya pencegahannya, Sanofi Pasteur bermitra dengan Indonesia Influenza Foundation (IIF) dan Satgas Imunisasi Dewasa, mengadakan kegiatan edukasi dengan media mengenai pentingnya vaksin influenza yang sesuai untuk melindungi lansia, tenaga kesehatan dan kelompok risiko tinggi.” 

“Vaksinasi merupakan suatu investasi kesehatan di masa depan. Kami berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat dapat segera mengambil upaya pencegahan dini melalui vaksinasi influenza sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan  mereka secara optimal,” tambahnya. 

Komplikasi akibat influenza pun dapat terjadi pada kelompok berisiko tinggi yaitu anak- anak, orang lanjut usia di atas 65 tahun, individu dengan penyakit kronis, dan ibu hamil. Komplikasi akibat influenza dapat berupa radang paru, infeksi telinga, dan sinus. Tidak hanya itu, influenza juga dapat memperburuk kondisi medis seperti gagal jantung kongestif, asma, atau diabetes hingga menyebabkan kematian. 

Individu yang memerlukan vaksinasi influenza

  1. Bayi dan anak usia 6 bulan sampai 18 tahun.
  2. Orang dewasa terutama: usia lanjut, wanita hamil, penderita diabetes, ganguan ginjal kronis, kanker, penderita dengan penurunan kekebalan tubuh, penderita gangguan pernapasan kronis, penderita penyakit kardiovaskular, karyawan, calon jamaah haji dan umrah, petugas kesehatan.
Gambar oleh PublicDomainPictures dari Pixabay

Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI menegaskan, “Vaksinasi influenza direkomendasikan oleh berbagai lembaga kesehatan, seperti WHO dan Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, terutama bagi mereka yang menderita penyakit kardiovaskuler. Vaksinasi merupakan cara efektif untuk mencegah infeksi dan komplikasi yang ditimbulkan oleh virus influenza.” 

Data studi memperlihatkan bahwa vaksinasi influenza pada penderita kardiovaskuler dapat menurunkan risiko serangan jantung hingga 67% dan menurunkan risiko stroke sebanyak 24%. Bahkan, infeksi saluran napas oleh virus influenza dapat meningkatkan risiko terkena stroke dan serangan jantung 3 – 5 kali lipat dalam 3 hari setelah terinfeksi. 

“Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI juga merekomendasikan pemberian vaksin influenza pada penyandang diabetesuntuk menurunkan risiko terinfeksi virus influenza yang menyebabkan rawat inap, perawatan di unit intensif, dan kematian,” tambahnya.

Salah satu cara melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari influenza adalah melalui vaksinasi influenza. 

Sebagai Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), Prof. dr. Cissy B Kartasasmita, SpA(K), PhD menjelaskan bahwa, “Vaksinasi influenza merupakan cara pencegahan yang terbukti efektif dari segi biaya. Vaksinasi influenza efektif memberikan perlindungan hingga 90% bagi seseorang yang menerima vaksin dalam kondisi sehat, berusia kurang dari 65 tahun, dan menerima vaksin dengan galur yang sama dengan galur virus influenza yang beredar. Vaksin influenza membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu dalam proses membentuk antibodi setelah vaksinasi dilakukan.” 

Selanjutnya, vaksin dapat bertahan kurang lebih 1 tahun karena seringkali terjadi mutasi virus. Hal ini disebabkan adanya antigenic drift atau mutasi minor (ringan) saat virus influenza melakukan replikasi sehingga bersirkulasi virus galur yang baru. Oleh karena itu, vaksinasi influenza perlu dilakukan secara rutin setiap tahun. Efektivitas vaksinasi juga bergantung pada galur dalam vaksin influenza, sebab galur virus influenza dapat berubah setiap tahun. Inilah latar belakang WHO mengeluarkan rekomendasi tahunan komposisi galur virus influenza yang dapat dibedakan menjadi NH (Northern Hemisphere) dan SH (Southern Hemisphere). 

Perkembangan teknologi kesehatan memungkinkan 4 galur virus yaitu 2 galur A dan 2 galur B, terdapat dalam satu vaksin influenza. Vaksin ini dikenal dengan nama vaksin influenza kuadrivalen. 

Jumlah vaksinasi influenza yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia masih tergolong rendah, cakupannya hanya berkisar 500.000 dosis vaksin per tahun. Jika ditinjau dari sisi kelompok berisiko, cakupan vaksinasi influenza di kalangan petugas kesehatan di Indonesia pun masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan Singapura, Korea Selatan, Thailand. Negara-negara tersebut bahkan mewajibkan vaksinasi influenza secara rutin setiap tahun untuk melindungi petugas kesehatan serta mencegah penularan influenza kepada pasien. 

“Influenza bukanlah penyakit yang sepele. Terutama di negara tropis seperti Indonesia, di mana flu bisa terjadi tidak hanya di musim hujan. Sudah saatnya masyarakat Indonesia melakukan pencegahan influenza melalui vaksinasi yang sesuai agar terlindungi secara efektif, terutama bagi kaum lansia dan tenaga kesehatan,” jelas Ketua PERGEMI, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD, K-Ger. 

Memahami Syarat Pendirian PT Berdasarkan UU Cipta Kerja

Pendirian Perseroan Terbatas (PT) merupakan langkah penting bagi setiap pelaku usaha di Indonesia yang...

Merapi Merbabu Hotel Yogyakarta, Tawarkan Alam Pegunungan Bernuansa Budaya Jawa

Merapi Merbabu Hotel Yogyakarta merupakan hal nyata dari kenyamanan dan kepraktisan bagi para tamu...

NYDIG Sebut Bitcoin Kini Jadi Kepentingan Politik, Apa Dampaknya Jika Tak Memilikinya?

Investasi Bitcoin bukan lagi sekadar pilihan investasi biasa; kini aset digital ini menjadi kepentingan...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here