Yayasan ‘Cendekiawan Ilmu Pengetahuan’ atau disingkat dengan sebutan ”Cendekiawan” turut berpartisipasi memberikan presentasi bertema Decriminalizing Approach Towards Shifting Paradigms in Indonesia Cannabis Policy’ di ajang “International Conference on Drug Research and Policy” 14-15 Mei 2024, di Unika Atma Jaya, Jakarta.
Yayasan ‘Cendekiawan Ilmu Pengetahuan’ (disebut juga Cendekiawan) dideklarasikan pada 20 April 2024, lalu. Partisipasinya dalam perhelatan internasional ”International Conference on Drug Research and Policy”, merupakan kegiatan perdana organisasi anyar ini.
Aulia R. Sungkar, Sekretaris Yayasan Cendekiawan Ilmu Pengetahuan memaparkan abstract makalah bertema “Decriminalizing Approach Towards Shifting Paradigms in Indonesia Cannabis Policy.”
Yayasan ‘Cendekiawan Ilmu Pengetahuan’ atau disebut juga ‘Cendekiawan’ didirikan pada 20 April 2024. Kegiatan pertama yayasan ini adalah partisipasi dalam perhelatan internasional bertajuk ”International Conference on Drug Research and Policy.”
Diselenggarakan oleh Indonesian Center for Drugs Research (ICDR), perhelatan yang diadakan selama dua hari ini adalah yang pertama di Indonesia, dan selanjutnya akan diselenggarakan setiap tahun. Konferensi ini bertujuan untuk memfatilitasi kebutuhan mendesak dalam mengatasi tantangan penggunaan narkoba yang kompleks dan terus berkembang.
Singgih Tomi Gumilang, Ketua Yayasan Cendekiawan Ilmu Pengetahuan.
Meski baru didirikan, Cendekiawan menyediakan wadah bagi para aktivis kawakan untuk memajukan komitmen mereka dalam melegalkan ganja medis di Indonesia.
Meskipun tergolong masih baru Cendekiawan menjadi wadah para aktivis yang sudah malang melintang dalam memberikan kontribusinya terhadap upaya legalisasi ganja medis di Indonesia.