Yuk, Membuka Pikiran!

Mendorong keterbukaan

Bagaimana bila kita ternyata selama ini memang bukan tipe yang mudah menerima hal-hal baru, yang cenderung nyaman dengan apa yang sudah menjadi kebiasaan selama ini? Setelah menyadari bahwa saat ini berada dalam dunia yang sangat dinamis dengan organisasi yang membutuhkan keterbukaan setiap individunya, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memaksa diri melangkah keluar dari zona nyaman.

Ada beberapa upaya yang dapat kita biasakan untuk melatih diri menjadi orang yang lebih terbuka.

Pertama, bila menemukan tulisan ataupun bacaan yang rasanya sulit untuk dipahami saat itu, berikan waktu untuk mencernanya kembali pada saat kita senggang. Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam diri kita ketika membaca tulisan tersebut, hal-hal yang rasanya sulit kita pahami, dan kemudian mencari tahu lebih dalam mengenai jawabannya ataupun berdiskusi dengan orang lain mengenai hal tersebut.

Kedua, berlatih untuk rajin mendengarkan ide-ide cemerlang dari para ahli yang memang diakui dunia, seperti sharing Ted Talks yang bisa dengan mudah kita dapatkan di media sosial.

Banyak inspirasi baru yang berbeda bisa kita dapatkan dari para ahli di sini yang akan semakin memperluas wawasan. Semakin sering mendengarkannya, semakin kita menyadari betapa banyak hal yang selama ini tidak diketahui dan akan jadi semakin haus terhadap ilmu-ilmu baru.

Ketiga, tingkatkan intensitas dalam berkenalan dengan perbedaan. Bisa dengan masuk ke lingkungan pergaulan dengan latar belakang yang berbeda dari kita, baik dari sisi budaya, tingkat pendidikan, maupun status sosial. Hal ini tentunya tidak mudah, terutama bila tingkat toleransi kita rendah.

Namun, akan membuat kita terlatih untuk merabarasakan suasana-suasana baru yang sulit dimasuki. Ini sangat berguna. Bila dalam pekerjaan perlu masuk ke situasi-situasi baru, kita akan merasa bahwa kolaborasi menjadi lebih mudah.

Jadi, begitu banyak manfaat yang dapat kita petik dengan bersikap terbuka. Selain mempermudah kolaborasi, hubungan kita dengan berbagai pihak, ini akan membuka pintu inovasi-inovasi yang sebelumnya mungkin tidak kita bayangkan.

“Orang yang terbuka cenderung lebih cerdas dan mendapat skor lebih tinggi pada kecerdasan terkristalisasi daripada orang rata-rata.”

EXPERD, HR Consultant/Konsultan SDM

Diterbitkan di Harian Kompas Karier 27 Agustus 2022

Prediksi Harga Bitcoin Tahun 2025: Simak Dua Sisi Perspektif Ini

Prediksi Harga Bitcoin Tahun 2025: Simak Dua Sisi Perspektif Ini

Shopee, Skintific, dan Perebutan Tahta Pasar Pelembap Indonesia

Industri kecantikan Indonesia berkembang pesat, dengan perawatan kulit memimpin pasar senilai $2 miliar USD....

ASRI Dukung Program Keberlanjutan melalui Kemitraan Strategis dengan Xanh SM

ASRI, salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia, mempertegas komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here